TANJUNG SELOR –Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P), telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/4022/2023, tentang waspada peredaran virus Nipah.
Sementara, di Kalimantan Utara (Kaltara) telah menerima mengenai edaran terkait bahaya peredaran virus Nipah. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, Usman membenarkan hal itu.
“Kita sudah mendapatkan edaran tersebut dan akan diteruskan ke Kabupaten dan Kota di Kaltara.Kita harus antisipasi dan waspada terhadap peredaran virus Nipah ini,” ujar Usman, Jum’at (29/9/2023).
Dia melanjutkan, berdasarkan laporan dari petugas surveilans, sampai saat ini di Kaltara belum ditamukan kasus serupa. Hanya saja, pengawasan dipastikan akan terus dioptimalkan.
Dia katakan, virus Nipah merupakan penyakit emerging zoonotik, disebabkan oleh virus Nipah yang tergolong genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Cara penularan ke manusia, bisa lewat kontak fisik maupun hewan terinfeksi.
“Termasuk makanan yang terkontaminasi melalui virus, makanya itu harus diwaspadai,” tuturnya.
Gejala dari virus Nipah ini, sambung dia modelnya bervariasi. Mulai dari tanpa gejala, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ringan hingga berat serta ensefalitis yang fatal. Sementara, pada kasus berat ensefalitis dan kejang akan muncul dan berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.
Sementara, pada tingkat kematian diperkirakan berkisar antara 40-75 persen. Penyakit ini pertama kali dilaporkan terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia pada tahun 1998-1999. Ini berdampak hingga ke Singapura.
“Sementara, kasus pada manusia juga dilaporkan di negara India, Bangladesh, dan Filipina,” jelasnya.
Pada tanggal 12 September 2023, Pemerintah Kerala, India melaporkan kembali adanya wabah penyakit virus Nipah di wilayah Kerala yang sebelumnya dilaporkan pada tahun 2021. Tahun ini, dilaporkan ada enam kasus konfirmasi dengan dua kematian.
Kemudian, dari 6 kasus konfirmasi tersebut, satu kasus merupakan tenaga kesehatan dan satu kasus lain merupakan anak. Per 19 September, sebanyak 1.286 kontak erat telah diidentifikasi dan dalam pemantauan.
Berdasarkan penilaian pemerintah India, situasi penyakit virus Nipah di India bukan merupakan wabah besar dan hanya terjadi lokal terbatas pada dua distrik di Kerala yaitu Kozhikode dan Malappuram. Hal Inilah yang menjadi dasar Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran tersebut. (tin/and)
Reporter: Martinus Nampur
Editor:Â Andhika