spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jumlah Usaha Pertanian di Kaltara Meningkat

TARAKAN – Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami peningkatan jumlah usaha pertanian sebesar 5 persen. Dengan kenaikan itu, total usaha pertanian di Kaltara sebanyak 61.333. Hal itu diungkap Kepala BPS Provinsi Kaltara, Mas’ud Rifai saat merilis hasil sensus pertanian 2023 di Hotel Tarakan Plaza, Senin (4/12/2023).

“Untuk hasilnya, dari tren yang kami ukur antara perkembangan tahun 2013 hingga 2023 pertanian Kaltara mengalami peningkatan. Di level nasional jumlahnya mengalami penurunan sebesar 7 persen. Untuk Kaltara mengalami peningkatan jumlah petaninya sebesar 5 persenan menjadi 61.333 usaha pertanian,” ucap Mas’ud Rifai saat diwawancarai usai merilis hasil sensus pertanian dalam kegiatan Pembukaan Rakorda ST Tahun 2023.

Mas’ud Rifai menjelaskan, keberhasilan sensus pertanian yang dilaksanakan di tahun 2023 didukung partisipasi masyarakat Provinsi Kaltara sehingga petugas dapat melaksanakan pendataan dengan baik.

“Karena ini sifatnya sensus jadi kami data seluruhnya jadi ada sampel, cuma dari hasil kita lihat petani kita terbanyak tinggal di kabupaten,” ujarnya.

Salah satu tujuan yang ingin dilakukan BPS dalam survei pertanian adalah melakukan transformasi ekonomi. Terlebih pemerintah pusat telah mencanangkan melakukan transformasi ekonomi di sektor pertanian.

Baca Juga:   Ombudsman Temukan Fakta Menyedihkan Terkait Penanganan Stunting di Kaltara

“Keperluannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani sehingga kita bisa keluar dari middle trap income tadi,” ujarnya.

Untuk membuat program-program peningkatan kesejahteraan petani diperlukan data-data yang menjadi dasar atau acuan. “Nah sensus pertanian inilah data-data dasar untuk membuat kebijakan-kebijakan tersebut,” urainya.

Lebih lanjut dijelaskan Mas’ud, jumlah unit usaha pertanian mayoritas diisi pertanian perorangan.

Perkembangannya dari 2013-2023, total unit usaha pertanian sebanyak 58.095. Kemudian di 2023 naik 5,57 persen atau sebanyak 61.333. Selanjutnya, untuk usaha pertanian perorangan (UTP) sebanyak 61.224 unit, naik sebesar 5,44 persen dari tahun 2013 sebanyak 58.067.

Kemudian jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB) sebanyak 67 unit, naik 139,29 persen dari tahun 2013 sebanyak 28 unit. Kemudian untuk jumlah usaha pertanian lainnya (UTL) tahun 2023 sebanyak 42 unit.

Lebih jauh dijelaskannya, ada 10 komoditas yang paling banyak di UTP 2023. Pertama ada tanaman pangan, kedua holtikultura, ketiga perkebunan, keempat peternakan, kelima perikanan dan keenam kehutanan. Lebih rinci ia memaparkan dari yang tertinggi ada 10 yang paling banyak diusahakan pertama kelapa sawit  22,20 persen. Kemudian ayam kampung biasa sebanyak 15,12 persen, selanjutnya padi ladang sebanyak 14,30 persen, kemudian ubi kayu sebanyak 10,19 persen.

Baca Juga:   Eks Danlanud Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo Meninggal Dunia

Sementara untuk komoditas lainya ada padi, inbrida, sebanyak 9,23 persen, rumput laut sebanyak 8,47 persen, durian lainnya, 7,21 persen, durian lai 6,93 persen, cabai rawit 6,54 persen dan wallet 5,98 persen.  “Kurang lebih 100 variabel lebih digunakan atau 100 lebih pertanyaan mencakup salah satunya luas lahan, kemudian di subsector tanaman pangan termasuk yang lainnya,” tutupnya. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER