TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan, menggelar rapat koordinasi dengan seluruh camat dan kepala desa di Tanjung Selor, beberapa waktu lalu.
Salah satu poin penting dari rakor tersebut, diantaranya evaluasi penggunaan anggaran yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Sebagaimana disampaikan oleh Syarwani, beberapa program desa yang tengah berjalan masih harus disiapkan pertanggungjawaban penggunaannya, baik dari anggaran ADD maupun DD.
“Evaluasi ini dilakukan, sebagai upaya untuk meningkatkan manajemen pengelolaan Dana Desa agar lebih transparan dan akuntabel,” ucap Syarwani.
Selaras dengan hal tersebut, pada tahun 2024, pemerintah Kabupaten Bulungan akan menyusun perencanaan pembangunan Desa dalam bentuk APBD Desa secara bersamaan.
Upaya ini diharapkan, dapat meningkatkan peran komponen pemangku kepentingan, seperti kelompok strategis masyarakat dan Non Government Organization (NGO) , dalam pembangunan daerah.
Melalui mitra strategis yang dilakukan secara pentahelix, pemerintah Kabupaten Bulungan berharap dapat melibatkan semua unsur dalam pembangunan daerah. Hal ini sejalan dengan salah satu dari 15 program prioritas pemerintah, yaitu meningkatkan pembangunan desa melalui pengelolaan dana desa yang transparan.
Dalam rangka penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) rakor ini dihadirkan oleh beberapa narasumber yang berkompeten. Narasumber tersebut antara lain IREY, Yekan, Pionir, dan Despraktis.
“Despraktis ini merupakan Lurah tersukses di Indonesia. Beliau baru saja pulang dari Taiwan dan langsung ke Bulungan hari ini,” tukasnya.
Perkuat koordinasi dan kerjasama antara pemerintah dengan seluruh stakeholder terkait, diharapkan dapat memudahkan pembangunan daerah. Juga termasuk proses pengelolaan dana desa yang transparan dan akuntabel menjadi kuncinya.
Dalam hal ini, peran kepala desa untuk menyusun program prioritas pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat menjadi sangat penting.
Dalam era globalisasi ini, keterbukaan informasi dan pengelolaan anggaran yang transparan merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu, diharapkan program mitra strategis yang dilakukan secara pentahelix dapat mewujudkan pengelolaan dana desa yang lebih baik.
“Sehingga, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan,” tandasnya. (adv/tin/and)