TANJUNG SELOR – Bawaslu Kabupaten Bulungan menduga, tensi pilkada tahun ini agak lebih tinggi dibandingkan pada pemilihan umum (Pemilu) Februari 2024 lalu. Hal itu disampaikan oleh Ketua Bawaslu Bulungan, Dwi Suprapto kepada media ini.
Dalam pelaksanaan pemilu, kata dia tensinya itu berbicara soal kepentingan nasional, walaupun ada kepentingan daerah tapikan calon yang bertarung relatif banyak, sehingga kosentrasi massa dan simpatisan itu terpisah-pisah.
Sementara, lanjut dia untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) ini sarat dengan kepentingan lokal. Terus kemudian, calon yang akan bertarung sedikit dan otomatis massa tidak terlalu terpecah dia akan terkosentrasi.
“Nah, disitulah potensi-potensi gesekan lebih kuat. Karena ikatan emosionalnya sangat kuat. Ini berbicara kedaerahan,” ujar Dwi beberapa waktu lalu.
Namun begitu, Bawaslu Bulungan berharap pemilih yang ada di kabupaten Bulungan lebih bijaksana, karena telah melewati proses pemilu dan miliki pengalaman dari pesta demokrasi sebelumnya.
Sementara, untuk pengawasan Bawaslu Bulungan berkaca dari pemilu yang lalu, banyak hal yang dipelajari bagi semua. Bawaslu Bulungan akan tetap berusaha untuk menyejukkan suasana di tingkat daerah, dengan berkolaborasi lintas stakeholder terkait.
“Kita akan terus membangun kolaborasi dan koordinasi dengan lintas sektor, termasuk dengan melibatkan peran serta dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan peran dari semua elemen masyarakat,” bebernya.
Peran dari mereka semua sangat dibutuhkan oleh Bawaslu Bulungan, karena secara kedekatan emosional dengan elemen masyarakat sangat kuat. Hal itu, kiranya dapat mencegah terhadap segala potensi yang tidak diinginkan selama proses pilkada.
“Iya kami berharap adanya peran mereka dapat membantu, supaya kondisi di Kabupaten Bulungan dapat tetap aman dan kondusif,” tutupnya.(tin)
Editor: Yusva Alam
