spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tanggapan Dewan Soal Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di KIPI

TANJUNG SELOR – Penyerapan tenaga kerja lokal di perusahaan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur mendapatkan atensi dari DPRD Bulungan.

Ketua DPRD Bulungan, Kilat saat dikonfirmasi mengatakan, soal penyerapan tenaga kerja lokal di KIPI sebetulnya sudah diakomodir, sebagian warga lokal di sana sudah bekerja di KIPI. Hanya saja, ada beberapa persyaratan atau klasifikasi bagi pekerja yang akan diterima oleh perusahaan, salah satunya bisa menggunakan bahasa Mandarin.

“Sebagian masyarakat lokal di sana sudah diakomodir. Hanya kan salah satu persyaratannya mesti bisa berbahasa Mandarin,” ucap Kilat kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).

Mengenai belum optimalnya penyerapan tenaga kerja lokal, kata dia DPRD Bulungan belum mendapatkan laporan. “Kalau itu ada juga yang kita dengar, cuma kan sampai saat ini belum ada masyarakat yang komplain ke lembaga kita ini,” tuturnya.

Dikatakan, jika ada masyarakat yang bersurat ke DPRD Bulungan tentunya Dewan akan menindaklanjuti, dengan turun ke lapangan guna mengetahui persoalan yang terjadi.

“Kalau saja ada yang datang menyurati, kita akan turun,” tuturnya.

Meskipun, kata dia DPRD Bulungan berencana akan meninjau ke lapangan pada saat tertentu nantinya. Mengenai keberadaan tenaga kerja lokal tersebut, kata dia selagi tidak ada laporan dari masyarakat, dapat disimpulkan dapat berjalan sesuai rel dan regulasi yang berlaku.

“Artinya kalau tidak ada gejolak, berarti kan berjalan aman saja. Walaupun mungkin ada pro dan kontra. Apalagi yang diakomodir oleh pemerintah yang ikut serta dalam pendidikan vokasi bahasa Mandarin kuotanya terbatas,” ulasnya.

DPRD Bulungan mendorong pemerintah daerah supaya perbanyak kuota tersebut ke depannya. Sehingga masyarakat yang mumpuni dapat terakomodir sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Mungkin ini juga jadi perhatian kita kedepannya. Seperti apa nantinya, kalau memang harus banyak dibutuhkan kenapa tidak kita buka peluang sebesar-besarnya,” jelasnya.

“Tapi saat ini karena kuota terbatas, jadi saya kira kuota lokal yang diprioritaskan,” tutupnya.(*)

Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER