TANJUNG SELOR – Transformasi penggarapan lahan pertanian kini semakin canggih, berkat dukungan alat pertanian modern.
Jika dahulu membuka lahan pertanian sepenuhnya mengandalkan tenaga manusia secara manual, seperti membajak sawah dengan cangkul bahkan melibatkan hewan ternak seperti kerbau, kini semuanya mulai bergeser ke teknologi.
Peran kerbau dan tenaga manusia perlahan digantikan oleh alat-alat yang lebih canggih, seperti traktor dan mesin pertanian sejenis.
Dengan kemudahan tersebut, diharapkan semangat petani untuk meningkatkan hasil produksi setiap tahun juga ikut terdorong.
“Sekarang sudah modern. Di mana letak modernnya? Ya, dari alat dan mesin pertaniannya. Pemerintah pusat telah menyalurkan bantuan berupa alat-alat pertanian modern,” ujar PJ Swasembada Pangan wilayah Kalimantan Utara, Made Kusnanda.
Alat dan mesin pertanian yang dimaksud antara lain combine harvester, traktor roda dua dan empat, rotavator, transplanter, bahkan ke depan akan ada drone untuk pemupukan.
“Nah, ini diharapkan dapat mempercepat proses budidaya di lapangan,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, target peningkatan indeks pertanaman sangat jelas, sebagaimana disampaikan Menteri Pertanian. Jika sebelumnya indeks pertanaman satu kali dalam setahun di lahan optimalisasi (oplah), kini bisa meningkat menjadi dua bahkan tiga kali tanam per tahun.
“Nah, di Bulungan sudah naik nih, sudah mendekati indeks pertanaman dua. Di akhir Oktober kita targetkan bisa dua kali. Selanjutnya akan ditingkatkan menjadi tiga kali. Dengan begitu, produktivitas pertanian di Kaltara akan meningkat secara signifikan,” terangnya.
Made Kusnanda juga menyempatkan diri berkeliling di wilayah Bulungan, untuk meninjau kondisi Brigade Pangan yang telah dibentuk. Hasilnya, masih dibutuhkan penguatan dalam berbagai aspek, mulai dari motivasi, operasional lapangan, hingga kelembagaan.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam