spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Bulungan Hadirkan Kapal Wisata untuk Dongkrak Pendapatan Daerah

TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan, melalui Dinas Pariwisata, terus berupaya untuk memperkenalkan potensi sektor wisata di Bulungan.

Salah satunya adalah dengan pengadaan kapal wisata yang diberi nama Kapal Tenguyun Sungai Kayan. Pemerintah optimis bahwa adanya kapal wisata ini dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Kepala Dinas Pariwisata Bulungan, Septi Ding, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa efektivitas kapal tersebut dalam mendukung pengenalan budaya Bulungan sebenarnya belum dapat diukur, karena masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.

Namun, ada beberapa langkah yang seharusnya dilakukan untuk menarik wisatawan ke Bulungan. Selain melalui kapal wisata, promosi melalui media sosial dan upaya branding menjadi salah satu caranya.

“Bagaimanapun jenisnya, jika kita bisa melakukan branding dengan baik, maka hal itu akan mendatangkan para wisatawan,” ujarnya.

Sementara itu, terkait pengelolaan kapal wisata, teknis operasionalnya masih dalam tahap perencanaan. Selain berkeliling, kapal wisata ini juga akan dijadikan sebagai kafe terapung.

Menurut Dinas Pariwisata Bulungan, kehadiran kapal wisata ini dapat menarik para wisatawan dan juga mendukung pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bulungan.

Baca Juga:   Pemprov Kaltara Raih 4 Penghargaan Core Values Ber-AKHLAK

“Kami telah berdiskusi dengan pihak ketiga, dan banyak yang berminat. Pengelolaan kapal wisata ini juga dapat dijadikan sebagai kafe terapung,” ungkapnya.

Namun, karena operasional berkeliling cenderung mahal, akan ada skema khusus untuk menentukan kapan kapal akan berkeliling dan kapan akan berada di tempat tertentu.

Hingga saat ini, banyak yang bertanya tentang biaya charter kapal tersebut. “Kami belum menghitung paket tersebut karena harus dilakukan perhitungan terlebih dahulu, termasuk nilai kapal dan biaya operasionalnya,” jelasnya.

Selain itu, tarif dan menu dalam kapal wisata tersebut juga belum ditentukan. Menu yang akan ditawarkan dalam kapal ini biasanya berupa makanan ringan, sehingga konsepnya bersifat mobile.

Pembuatan kapal wisata ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan total senilai Rp 700 juta. Kapal pesiar ini memiliki spesifikasi mesin sekitar enam pilet, panjang badan kapal 21 meter, dan lebar 4 meter. “Kapasitasnya bisa menampung 50-70 orang,” tambahnya. (tin)

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER