spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Olah TKP di Kamar Penemuan Mayat Kampung I Tarakan, Puslabfor Temukan Sperma dan Darah

TARAKAN – Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Jawa Timur menemukan sperma dan darah di sprei korban berinisial N (21), perempuan yang ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (26/8/2023) lalu.

Hal ini diungkapkan Kasubbid Kimia Biologi Forensik Bidlabfor Polda Jatim, AKBP Arif Andi Setiawan saat melakukan olah TKP di kamar korban Jalan Lumpuran RT 16 Kelurahan Kampung 1 Kota Tarakan, Rabu (30/8/2023).

“Tujuan melakukan olah TKP kembali, yakni untuk menyisir menemukan  barang bukti mikro. Ada beberapa yang ketemu di sprei, spring bed atau kasurnya juga dengan menggunakan metode leuco-malachite green (LMG), kami juga menemukan bercak darah, kita akan cek itu profil siapa,” ujarnya.

AKBP Arif Andi Setiawan mengatakan, melalui screening tes dengan metode identifikasi sperma dan DNA, pihaknya sudah menemukan beberapa sample di sprei korban.

“Tetapi, itu untuk melakukan identifikasi DNA dari awal. Untuk bercak darah saya baru temukan di kasur di posisi kepala. Sesuai yang saya lihat di foto ada muru-muru dari hidung yang sebelah kiri atau kanan mengalir merah,” katanya

Baca Juga:   Real Count KPU untuk DPR RI Kaltara Capai 57,08 Persen, Hj. Rahmawati Unggul

Berangkat dari latar belakang profesi korban yang membuka jasa prostitusi online, pihak forensik mencoba memilah barang-barang milik korban.

“Walaupun dari profesinya korban ini kan banyak menerima pelanggan tamu laki-laki. Nah, mangkanya kita pilah-pilih. Dari TKP ini kita dapat barang-barang yang dilakukan olah TKP oleh pihak Polres,” ungkapnya.

Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Jatim saat melakukan olah TKP. (ADE/MKR)

Dalam hal ini, tim Labfor akan memaksimalkan apa yang telah diperoleh di TKP. Namun, ada beberapa opsi jika sidik jari tidak ditemukan dan sidik retina juga tidak ditemukan.

“Artinya kalau sidik jari tidak ketemu, sidik retina tidak ketemu ya DNA. Nah, saya pasti butuh pembanding, pasti keluar semua profil DNA yang ada disini. Pembanding ini nanti tugasnya pak Kasat Reskrim dan jajaran mengerucutkan itu,” tuturnya.

Dari hasil olah TKP, ada 26 barang bukti yang diamankan. Dari barang bukti tersebut, tim Puslabfor telah mengkategorikan (BB) yang paling urgent. Dengan harapan akan mengerucut ke profil DNA terduga tersangka.

“Yang terduga itu, artinya saya bisa ngasih profil dari hasil ini. Paling tidak, dari hasil ini ada langkah-langkah penyelidikan,” bebernya.

Baca Juga:   Gubernur Zainal: Kegiatan Positif Dapat Beri Manfaat untuk Masyarakat

Kemudian, AKBP Arif juga akan berkordinasi dengan dokter yang melakukan otopsi kepada korban. Sebab, ada dugaan lain yang masih perlu didalami dan dicurigai.

“Nanti saya juga akan tanyakan apa penyebabnya, saya juga akan berkordinasi dengan dokter terkait kondisi lambungnya. Siapa tau korban ini sebelum di bunuh di lemahkan terlebih dahulu, diminumkan apa sehingga dia tidak berdaya. Tapi saya agak heran, kok banyak orang di tetangga tidak ada suara kan. Apakah ini pembunuhnya banyak, sehingga dia benar-benar tidak bisa bergerak. Kalau satu saya yakin pasti teriak-teriak, minimal minta tolong dan menjerit lah,” tutupnya. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER