TANJUNG REDEB – Meningkatnya kasus HIV di Bumi Batiwakkal mendapat sorotan Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah.
Ia mengungkapkan, dengan meningkatnya angka kasus HIV di Berau, seharusnya menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Diketahui, pada tahun 2022 lalu ada 36 penderita HIV. Angka tersebut sama dengan semester pertama pada tahun 2023 ini.
“Jadi angka itu kan menunjukkan peningkatan. Kalau 2022 kemarin selama satu tahun ada 36 kasus, sedangkan 2023 ini baru enam bulan sudah 36 juga,” ungkapnya.
Menurutnya, agar angka penderita HIV di Berau tidak bertambah, pemerintah harus gerak cepat mencari solusi dan membuat program hang tepat.
“Ini tanggungjawab kita semua dan harus secepatnya ada langkah untuk mengentaskan kasus tersebut,” tuturnya.
Dirinya mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bersinergi mencegah penyakit HIV.
“Mungkin untuk langka awal menggelar razia rutin ke THM atau ke tempat-tempat lainnya yang rawan menyebarkan HIV,” katanya.
Politikus Golkar ini membeberkan bahwa rerata yang terjangkit HIV berasal dari luar Berau. “Mungkin lebih baik dikembalikan ke daerah asalnya, jangan sampai menyebarkan di Berau, di Karantina terlebih dahulu,” ucapnya.
Syarifatul berharap, masyarakat lebih berhati-hati dalam pergaulan, jangan sampai sembarangan berhubungan dengan orang yang tidak dikenal, selain itu yang dikhawatir bisa menularkan kepada orang terdekat seperti pasangan sendiri.
“Hal ini perlu perhatian serius. Apalagi sudah melebihi angka di tahun 2022, saya minta OPD terkait sering-sering melakukan razia tes acak HIV,” tandasnya. (adv/and)