TANJUNG SELOR – Masih dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Kabupaten Bulungan dan Kota Tanjung Selor, pemerintah daerah dengan OPD terkait kompak mengenakan pakaian adat khas Bulungan.
Selain itu, rombongan menyeberang dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas naik perahu kembar atau dikenal dengan sebutan Biduk Bebandung.
Biduk Bebandung merupakan tradisi Kesultanan Bulungan dalam menyambut tamu kehormatan. Saat penyeberangan Sungai Kayan, dibeberkan tentang arti dan sejarah Biduk Bebandung serta sajian makanan juga tari selamat datang bagi tamu.
Setibanya di Tanjung Palas, rombongan menuju Masjid Kasimuddin untuk menggelar doa Tahlil bagi para pemimpin dan Sultan Bulungan terdahulu. Dilanjutkan, ziarah ke makam Kesultanan Bulungan serta ramah tamah di Gedung Kesenian Tanjung Palas.
Bupati Bulungan, Syarwani mengucapkan salam hormat kepada seluruh keluarga Kesultanan Bulungan, serta pemimpin terdahulu. Juga disampaikan penghargaan yang tinggi kepada ketua lembaga adat di Bulungan, pimpinan paguyuban, organisasi permasyarakatan, organisasi kepemudaan, organisasi wanita serta komunitas pemuda yang turut menampilkan seni tradisional di Gedung Kesenian Tanjung Palas.
“Kita berkumpul di Gedung Kesenian Tanjung Palas ini, untuk bersilaturahmi dan ramah tamah sekaligus melestarikan budaya sejak zaman Kesultanan Bulungan,” ungkap Syarwani.
Dikatakan, tradisi tersebut kembali dilaksanakan dalam rangkaian peringatan hari jadi Kota Tanjung Selor ke-233 dan Kabupaten Bulungan ke-63 tahun 2023.
“Cara ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk menjaga serta melestarikan warisan tradisi budaya. Sebagai bentuk penghormatan kepada para pemimpin Bulungan terdahulu,” ungkapnya.
Selain itu, juga dijadikan sebagai bentuk pengenalan tradisi kepada generasi muda sebagai penerus di masa mendatang.
Selain itu, Syarwani memohon doa dan dukungan masyarakat, supaya seluruh program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan lancar. Ditegaskan, Syarwani bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, tanpa adanya daya dukungan masyarakat.
“Kolaborasi serta sinergi dengan semua unsur, diperlukan demi kemudahan pembangunan daerah, ke arah yang bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tutupnya. (tin)