spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

416 Mahasiswa UBT Laksanakan KKN di Bulungan, Bupati Paparkan Program Prioritas

TANJUNG SELOR – Bupati Bulungan, Syarwani menyambut dan melepas 416 mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 32 desa di Bulungan, selama beberapa pekan ke depan.

Lewat sambutan resminya, Bupati Syarwani memaparkan visi-misi dan program kerja pemerintah daerah, khususnya yang berkaitan dengan sektor pertanian dalam arti luas.

Diketahui, program KKN UBT dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Dalam periode kedua ini, sebanyak 1.540 mahasiswa mahasiswi mengikuti KKN yang tersebar di 5 kabupaten kota se-Provinsi Kalimantan Utara. Untuk Kabupaten Bulungan sebanyak 416 orang yang dibagi dalam 32 kelompok di 32 desa.

“Pemerintah Kabupaten Bulungan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan KKN UBT, sebagai sinergi nyata antara Pemkab Bulungan dengan dunia akademik,” ujar Syarwani.

Dia mengungkapkan, salah satu program prioritas Pemkab Bulungan yakni Mandau Tani, sebuah strategi pembangunan pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir, yang melibatkan multi stakeholder, termasuk perguruan tinggi seperti Universitas Borneo Tarakan.

“Kemudian di Desa Sajau Hilir, saat ini telah ada sekitar 300 hektar sawah produktif dengan rata-rata produksi 3–5 ton per hektar. Gabah petani kini dibeli langsung oleh Bulog dengan harga Rp6.500/kg sesuai arahan presiden,” tuturnya.

Dilanjutkan, bahwa ada sebanyak 150 ton gabah telah ditransaksikan, bukti nyata bahwa sektor pertanian menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi petani.

“Kita juga punya program namanya Muda Berdaya, yang melibatkan generasi muda dalam sektor pertanian melalui Brigade Tani,” jelasnya.

Diungkapkan, ada 21 Brigade Tani aktif di Bulungan yang anggotanya merupakan anak-anak muda daerah, yang tidak hanya bertani, tapi juga bergerak dalam bisnis dan inovasi pertanian.

Selain padi, di beberapa wilayah seperti Desa Gunung Putih dan Desa Apung juga sedang dikembangkan komoditas jagung dan peternakan ayam potong, bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Polda Kalimantan Utara.

Kemudian pengembangan potensi kakao di daerah seperti Desa Antutan dan Pejalin. Produksi cokelat kini tidak hanya dalam bentuk biji, tetapi sudah sampai ke produk bubuk dan batangan, dengan harga jual yang menjanjikan.

“Harga cokelat kering bisa menyentuh lebih dari Rp100 ribu per kilogram,” katanya.

Semua program ini dikolaborasikan dengan kepala desa, camat, dan seluruh OPD, dengan harapan adanya keselarasan antara dokumen RPJMD kabupaten dengan RPJMDes dan APBDes di tiap desa. Para mahasiswa KKN pun diharapkan dapat menjadi jembatan informasi dan mitra efektif di lapangan.(*)

Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER