TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak sejak dini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui standarisasi sekolah ramah anak yang kini tengah berproses di seluruh wilayah Kukar.
Selain itu, Kukar juga berupaya mencapai standarisasi puskesmas ramah anak. Saat ini, hanya terdapat sepuluh puskesmas ramah anak di Kukar. Pemerintah kabupaten melalui koordinasi intensif dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) berharap jumlah ini dapat terus bertambah.
“Kami telah berkoordinasi dengan Dinkes dan berharap dapat meningkatkan jumlah puskesmas ramah anak di Kukar dalam waktu dekat,” ujar Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga dan Pemenuhan Hak Anak DP3A Kukar, Nurul Fitri Ningsih.
Selain itu, monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program ramah anak terutama di desa-desa wilayah hulu seperti Kahala, Kembang Janggut, dan Tabang masih belum terlaksana. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi tim yang bertanggung jawab atas pemantauan layanan anak.
“Sosialisasi instruksi bupati mengenai desa layak anak telah dilakukan oleh bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), namun tidak semua kecamatan hadir. Kami akan terus melakukan pemantauan dan sosialisasi agar seluruh kecamatan dapat memahami dan menjalankan program ini dengan baik,” tambah Nurul.
Langkah-langkah strategis terus dirancang, termasuk rencana untuk menetapkan lokasi khusus bagi monitoring layanan anak. Meski demikian, hingga saat ini belum ada lokasi yang ditetapkan secara resmi.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua layanan pemenuhan hak anak termonitor dengan baik. Ini adalah tanggung jawab kami, dan kami akan terus bekerja keras untuk mewujudkan Kukar sebagai wilayah yang benar-benar ramah anak,” tutupnya. (Adv)