TANJUNG SELOR – Semangat nasionalisme menggema dari Aula Grand Pangeran Khar, Tanjung Selor, Rabu (9/72025).
Sebanyak 20 anak muda berbakat dari berbagai penjuru Kalimantan Utara (Kaltara), bersaing menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam Audisi Gita Bahana Nusantara (GBN) tingkat provinsi.
Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, melalui bidang kebudayaan, sebagai bagian dari proses seleksi nasional untuk mencari empat wakil terbaik. Masing-masing untuk suara sopran, alto, tenor, dan bass.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltara, Long Balan, menjelaskan Gita Bahana Nusantara bukan sekadar paduan suara dan orkestra biasa. Ini adalah simbol kebersamaan generasi muda dari Sabang hingga Merauke, yang akan tampil dalam momen paling sakral yakni detik-detik peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta.
“Ini bukan hanya soal suara yang indah. Ini tentang menyatukan semangat, budaya, dan cinta tanah air dalam satu harmoni. Gita Bahana adalah wajah Indonesia yang beragam tapi satu,” ujar Long Balan kepada wartawan.
Ia menekankan, ajang ini menjadi kesempatan emas bagi putra-putri Kaltara, untuk menunjukkan jati diri dan membawa nama daerah ke panggung nasional.
Para peserta yang hadir disebutnya sebagai duta musik, yang akan menyuarakan keindahan dan semangat Kalimantan Utara di hadapan Indonesia.
“Saya yakin adik-adik ini akan menjadi kebanggaan kita semua,” tambahnya.
Tak hanya menjadi ajang pencarian bakat, Audisi Gita Bahana Nusantara juga menjadi sarana pembinaan karakter, memupuk semangat patriotisme, dan memperkuat identitas bangsa lewat seni dan budaya.
Penjurian dilakukan oleh tim profesional dari berbagai latar belakang musik dan organisasi budaya, yang ditugaskan untuk memilih secara objektif peserta dengan kualitas vokal terbaik.
“Saya percaya dewan juri akan memilih dengan bijak. Harapannya, siapapun yang terpilih benar-benar mampu tampil memukau di Istana Negara, membawa harum nama Kaltara,” pungkasnya.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam