spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

SPMB SMK di Tarakan Masih Ditemukan Banyak Kesalahan Upload Dokumen

TARAKAN – Sejumlah persoalan masih ditemukan dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA dan SMK sederajat di Kota Tarakan.

Salah satunya adalah kesalahan dalam mengunggah dokumen persyaratan oleh calon peserta didik.

“Calon siswa baru yang kebanyakan mereka salah dalam meng-input data maupun meng-upload dokumen. Itu bukan hanya tahun ini, tahun-tahun sebelumnya seperti itu,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Tarakan, Nur Hakim, Kamis (26/6/2025).

Meski demikian, menurutnya, pelaksanaan SPMB tahun ini berjalan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terutama dari sisi teknis dan pelaksanaan di lapangan.

Lanjut dijelaskannya, kesalahan pengunggahan dokumen banyak ditemukan pada jurusan-jurusan yang mensyaratkan dokumen khusus. Salah satunya adalah jurusan busana yang mewajibkan surat keterangan tidak buta warna. Dokumen keterangan tidak buta warna itu, katanya, harus berasal dari lembaga berwenang seperti puskesmas terdekat atau rumah sakit.

“Calon siswa baru itu tidak meng-upload dokumennya. Mereka hanya meng-upload persyaratan khusus untuk SMK tes minat bakat saja. Sehingga satu itu tidak ada, itulah yang kami tunggu sampai dengan jam sekian ini, untuk jurusan busana itu ada beberapa yang belum bisa kami verifikasi, belum bisa kami validasi,” kata dia.

Tahun ini, SMK Negeri 1 Tarakan menerima total 396 siswa baru untuk tujuh jurusan yang dibuka. Selain surat keterangan khusus, kesalahan lainnya juga terjadi pada proses unggah dokumen umum seperti SKL, daftar nilai, dan rapor semester.

“Kadang mungkin karena kecepatan dalam mengetik, dokumen yang tidak ditulis judulnya sesuai dengan yang mau di-upload, sehingga memilih-milihnya, keliru, ter-uploadnya,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kesalahan tersebut, pihak sekolah telah menyiapkan beberapa layanan tambahan.

“Kalau kami sih, ada pelayanan tambahan ya, berkaitan dengan itu. Kami sudah siapkan ada empat narahubung untuk bidang informasi. Kemudian di setiap jurusan juga kami siapkan untuk narahubung, menghubungi calon murid baru yang memang kesalahan dalam meng-upload dokumen,” tambahnya.

Dia juga menambahkan, pihak sekolah memberikan opsi perbaikan bagi siswa melalui fitur khusus.

“Kami minta untuk meng-upload kembali dokumen-dokumennya. Kemudian kalau memang ada kendala, kami juga kasih tambahan untuk menyediakan yang namanya kantong berkas. Kantong berkas itulah tempat meng-upload dokumen-dokumen yang salah atau yang keliru,” ucapnya.

Namun demikian, perbaikan hanya dapat dilakukan sampai batas waktu yang telah ditentukan. Jika terlambat, calon siswa yang tidak melengkapi persyaratan dokumen dinyatakan gugur. Adapun jumlah kesalahan dokumen terbanyak terjadi pada awal-awal proses pendaftaran. Meski tidak disebutkan secara pasti, jumlahnya dinilai cukup banyak.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER