Free Porn
xbporn
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peternak Ngeluh Harga Pangan dan Vitamin Mahal

TARAKAN – Sejumlah peternak di Tarakan mengeluh terkait mahalnya harga pangan dan vitamin ternak. Kondisi ini membuat mereka harus memutar otak agar tidak merugi.

Salah satu peternak yang mengeluhkan hal tersebut, yakni Pak Suginto atau akrab disapa Pak Soleh.

Soleh menjelaskan, untuk merawat seekor sapi ternak, ia harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli vitamin, pangan, dan obat. Terlebih saat ini, menurutnya, harga-harganya sangatlah mahal.

Dijelaskannya, harga obat cacing untuk ternak sebesar Rp 1,5 juta. Sedangkan untuk dedak atau makanan ternak per ton nya seharga Rp 5 juta.

“Satu ton Rp 5 juta dari Gorontalo. Kalau Surabaya 7,5 juta. Dedaknya itu 1 ton enggak sampai 10 hari. Sebulan bisa sampai 4 kali memesan. 3 ton bisa habis dalam seminggu,” ucapnya di Tarakan, Kamis (23/5/2024).

Menurutnya, harga pangan, vitamin dan obat mahal dikarenakan tidak tersedianya di Kalimantan, sehingga peternak harus memesan di luar Kalimantan.

“Ini aja ada wabah cuman di kasih semprot. Semua biaya sendiri. Diharap pakde itu ada subsidi apalagi ini khusus peternakan. Dibutuhkan banyak obat-obatan, sentra, dedak, obat cacing itukan harus ada dan di sini tidak tersedia,” harapnya.

Dia berharap pemerintah dapat memberi subsidi terkait hal tersebut, guna mencegah petani merugi, terlebih saat ini sudah mendekati Iduladha dimana permintaan sapi akan meningkat.

“Siapa yang mau tanggung jawab bukan pemerintah tapi pribadi sendiri. Biar pemerintah bilang kewajiban itu omong kosong saja. Kalau sudah mati tidak tanggung jawab,” tegasnya.

Soleh juga berharap pemerintah tidak mendatangkan sapi dari luar sebab akan berdampak pada sapi lokal.

“Kemarin (tahun Iduladha 2023) banyak peternaK yang hancur karena ndak laku. Karena pedagang dari sana yang bikin hancur. Karena didatangkan dari luar dan banyak. Dia kasih pakde harga Rp 30 juta, orangnya jual Rp 26 juta,” katanya.

Pewarta: Ade Prasetia

Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER