TENGGARONG – Dalam upaya menjamin kelancaran distribusi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar sosialisasi percepatan penginputan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), dengan melibatkan petugas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dari seluruh kecamatan di Kukar.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa proses perencanaan RDKK kini sepenuhnya berbasis digital. Meski demikian, penebusan pupuk bersubsidi masih mengharuskan penggunaan KTP.
“Kami sudah beralih ke pengajuan RDKK online. Walaupun penebusan pupuk tetap menggunakan KTP, perencanaan sudah berbasis digital untuk efisiensi dan akurasi,” ujar Taufik.
Muhammad Taufik menegaskan pentingnya percepatan penginputan data RDKK, mengingat musim tanam awal tahun sudah semakin dekat. Ia menekankan bahwa kelengkapan data sangat menentukan akses petani terhadap pupuk bersubsidi.
“Jika RDKK tidak diinput tepat waktu, petani tidak akan bisa menebus pupuk bersubsidi. Sosialisasi ini bertujuan memastikan semua data masuk sebelum musim tanam dimulai,” jelasnya.
Taufik juga mengapresiasi kerja keras petugas lapangan yang terus mendukung petani di tengah perubahan sistem. “Petugas BPP terus berusaha membantu petani meskipun ada banyak tantangan. Perubahan ini bukan hal mudah, tapi kita harus beradaptasi demi petani,” katanya.
Saat ini, pupuk bersubsidi hanya dialokasikan untuk komoditas tertentu seperti padi dan jagung, sementara komoditas lain seperti kelapa sawit tidak lagi mendapat subsidi. Proses penyusunan RDKK dilakukan berdasarkan luas lahan baku sawah dan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten.
“Kami berupaya menyelaraskan data kebutuhan pupuk dengan luas lahan dan produktivitas. Dengan begitu, dosis pupuk yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan,” tambah Taufik.
Tahun sebelumnya, alokasi pupuk kabupaten telah ditetapkan sejak awal Januari, sehingga penebusan pupuk oleh petani sudah dapat dilakukan mulai 2 Januari. Hal ini diharapkan dapat kembali berjalan lancar pada tahun 2025.
“Konsolidasi ini adalah langkah penting untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani Kukar, tepat waktu dan tepat sasaran,” pungkas Taufik. (Adv)