spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penolakan Ormas GRIB Menggema di Tarakan

TARAKAN – Penolakan terhadap Organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) menggema di berbagai daerah di Indonesia termasuk Kota Tarakan. Sabtu, (17/5/2025) siang, ribuan massa yang tergabung dalam organisasi daerah se-Tarakan melakukan aksi damai menolak hadirnya GRIB.

Aksi dilakukan dengan melakukan konvoi dari Gunung Keramat, Kampung Enam menuju Grand Tarakan Mall (GTM), dilanjutkan dengan orasi menolak GRIB.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Demo, Ricky Febriansyah mengatakan, ribuan massa pada hari ini tergabung dalam 18 organisasi daerah se-Tarakan. “Kami mewakili seluruh ormas adat lokal aliansi Tarakan menolak keras adanya GRIB di Kaltara khususnya di Tarakan,” Sabtu (17/5/2025).

Pihaknya juga menuntut pemerintah khususnya Kesbangpol, untuk tidak melegalkan GRIB di Tarakan, dengan mempertimbangkan rekam jejaknya.

“Jangan sampai kondusifitas di Tarakan ini terganggu karena adanya ormas baru (GRIB),” tuturnya

Dijelaskannya, GRIB ditolak lantaran kerap memicu keresahan di tengah masyarakat, dan memunculkan kekhawatiran akan potensi gangguan stabilitas sosial.

“Dari pembakaran mobil sampai bentrok antar ormas itu yang saya tidak diinginkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPW (Dewan Pengurus Wilayah) PUSAKA Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjelaskan, massa yang hadir hari ini sepakat menolak GRIB.

“Kami ingin pemerintah tegas menolak GRIB,” tegasnya.

Jika GRIB diijinkan masuk ke Tarakan, pihaknya akan mempertimbangkan melakukan aksi lanjutan. “Aksi lanjutan tergantung situasi dan kondisi,” tuturnya.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER