TARAKAN– Menyikapi aksi penolakan terhadap keberadaan Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Tarakan oleh sejumlah ormas lokal, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan, K.H. Abdul Samad, mengimbau agar seluruh pihak menanggapi dinamika ini dengan bijak dan tetap mengedepankan prinsip kedamaian dan ketertiban.
K.H. Abdul Samad menyatakan bahwa MUI sebagai lembaga keagamaan tidak berada dalam posisi untuk menghakimi, namun memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan nasihat dan doa bagi kebaikan masyarakat.
“MUI ini kan lembaga organisasi keagamaan, jadi tentu kami hanya dapat memberikan nasihat dan mendoakan agar setiap kelompok di tengah masyarakat, apapun bentuk dan namanya, bisa menjadi penebar manfaat, bukan pembawa dampak negatif,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Terkait keberadaan GRIB Jaya, dia menyebut bahwa selama aktivitas ormas tersebut berada dalam koridor hukum, serta memiliki niat membantu masyarakat dan menjaga ketertiban, maka MUI mendukung upaya-upaya yang positif tersebut.
“Selama kelompok itu niatnya dan gerakannya untuk menjaga ketertiban, membantu masyarakat dan berada dalam jalur hukum, tentu kami dukung,” ungkapnya.
Namun, dirinya juga menekankan pentingnya pendekatan yang santun dan menyejukkan. “Caranya harus santun, menyejukkan, tidak menipu dan tidak menimbulkan ketakutan,” tambahnya.
Menurutnya, menjaga keamanan bukan hanya tugas aparat, melainkan tanggung jawab semua pihak. “Menjaga keamanan itu bukan hanya tugas aparat, tapi juga tugas moral semua pihak, termasuk ormas dan tokoh masyarakat,” katanya.
Mengenai aksi penolakan terhadap GRIB oleh ormas lain, K.H. Abdul Samad memandang bahwa menyampaikan pendapat merupakan bagian dari kebebasan berekspresi, asalkan dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
“Menolak itu kan aspirasi, kita ini era kebebasan. Selama masih dalam koridor hukum dan tidak melanggar aturan, saya pikir sah-sah saja,” ujarnya.
Akan tetapi, aspirasi itu harus disampaikan dengan cara-cara santun dan menyejukkan agar ketertiban dan stabilitas keamanan terjaga.
K.H. Abdul Samad pun berharap agar semua pihak, termasuk GRIB Jaya di bawah pimpinan Hercules, dapat mengambil peran positif dalam menjaga stabilitas sosial. “Semoga saudara Hercules dan rekan-rekannya di GRIB itu bisa menjadi bagian dari solusi, bukan masalah karena stabilitas sosial adalah amanah bersama,” tutupnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam