TARAKAN – Sebanyak 200 bibit ditanam di Rimba Kota Sungai Batu Mapan, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (7/3/2024). Kegiatan di area seluas dua hektare itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Rimbawan ke-41.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( BP2SDM KLHK), Ade Palguna Ruteka mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian keempat dari kegiatan penanaman pohon yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Utara.
Penanaman pertama dilakukan pada 30 Desember 2023 lalu di Kota Tarakan. Kedua 14 Januari 2024 di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Ketiga, pada Februari 2024 yang juga dilakukan di Kota Tarakan.
“Dan terakhir hari ini di Sungai Batu Mapan,” ucapnya saat ditemui usai kegiatan.
Penanaman serentak ini, kata dia, merupakan upaya mitigasi perubahan iklim sekaligus pemulihan kualitas lingkungan hidup dan percepatan rehabilitasi hutan serta lahan. Selain itu juga sebagai upaya memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon atau tanaman.
“Diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon,” katanya.
Menurutnya, pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan seluruh makhluk hidup. Bukan hanya sebagai penyedia oksigen, tetapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di bumi.
Ia meyakini, keberadaan pohon sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia dan alam semesta. Serta berperan penting dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, sumber kehidupan makhluk hidup, menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, dan mengurangi terjangan angin.
“Pohon juga menjadi solusi atas berbagai persoalan polusi udara. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang telah nyata kita rasakan baik di tingkat tapak, regional dan global, keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh makhluk hidup,” terangnya.
Di kesempatan ini, ia juga mengajak seluruh rimbawan baik di Kementerian LHK, pemerintah daerah, bisnis leaders dan para aktivis, para pemangku kepentingan yang ada dan seluruh masyarakat, untuk dapat bersama-sama terlibat menjaga alam. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika