spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Minyakita Langka di Pasaran, Ini Penjelasan Disperindagkop Tarakan

TARAKAN – Belakangan ini, masyarakat Tarakan mengeluh sulit mendapat minyakita di pasaran. Padahal minyakita sedang digandrungi banyak masyarakat karena harganya yang cukup murah.

Terkait hal itu, Kabid Pengembangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Disperindagkop) Kota Tarakan Erni mengatakan, stok minyakita memang tidak sebanyak dulu yang mencapai ribuan dus. Bahkan, saat ini hanya dua distributor yang mendapat jatah minyakita. Pemilihan dua distributor tersebut, lanjutnya, ditentukan oleh pabrik sendiri.

“Yang tadinya ada empat hingga lima distributor yang dapat, namun sekarang hanya dua distributor yang disuplai,” kata Erni di Tarakan, Sabtu (29/6/2024).

Berdasarkan pantauan di distributor pada Bulan Mei lalu , saat ini hanya tersedia 248 dus, dimana masing-masing dusnya memiliki berat satu liter.

“Dulu itu ribuan makanya sampai berlebih karena distributor dibagi semua,” katanya.

Menurutnya, kelangkaan ini terjadi karena ada pembatasan distribusi minyakita ke distributor. Selain itu kelangkaan diperparah karena stok seringkali juga dikirim ke luar daerah Tarakan.

Ia tak menampik bahwa minyakita menjadi pribadona di masyarakat. Dibuktikan ketika diadakan pasar murah, minyakita selalu ludes terjual.

Kendati demikian, Erni meyakini hal itu tidak menjadi masalah besar di masyarakat karena memiliki banyak alternatif pilihan minyak goreng selain minyakita.

Disinggung terkait isu kenaikan harga minyakita, ia mengatakan bahwa hal itu masih sebatas isu. Sebab pihaknya hingga saat belum mendapat surat dari pemerintah pusat terkait kenaikan harga.

“Memang sudah lama isunya itu antara HET nya mau dinaikkan atau mau di stop. Tapi itu hanya berita televisi kalau info langsung dari Kementerian belum ada,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu masyarakat bernama Mardiana mengaku, saat ini ia kesulitan mendapat minyakita. Karenanya, perempuan 40 tahunan itu kini beralih dari minyakita ke minyak premium seharga Rp 22.000.

“Dulu minyakita saya beli Rp 14 ribu sekarang kalau beli minyak premium diatas Rp 20 ribu per liter. Mau tidak mau saya harus beli karena sekarang minyakita sudah sulit,” paparnya.

Ia pun berharap pemerintah dapat menambah stok minyakita dipasaran agar masyarakat tidak kekurangan. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER