spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Khairul Tak Punya Persiapan Khusus Hadapi Debat Perdana

TARAKAN – Calon Wali Kota Tarakan, Khairul mengatakan siap untuk mengikuti sesi debat perdana yang rencananya berlangsung pada November mendatang. Khairul mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk debat.

“Gak ada latihan khusus biasa aja karena ini kan bagian bukan sesuatu yang teoritis tapi btul-btul apa yang mau dikerjakan itu ke depan hasil pengalaman apa yang kita rasakan dan apa yang kita tangkap dan rumuskan dalam bentuk visi misi,” kata Khairul di Tarakan baru-baru ini.

Khairul menuturkan, karena hanya ada satu pasangan calon (paslon) dalam pemilihan kali ini, debat publik akan berlangsung dengan mekanisme yang berbeda. Dia bersama pasangannya, Ibnu Saud tunggal hanya melakukan pendalaman visi misi dan program kerja kepada panelis yang telah ditunjuk.

Visi misi pun sudah disiapkannya jauh-jauh hari sejak mencalonkan diri maju pada Pilwali Tarakan 2024. Berdasarkan informasi yang diterimanya, pendalaman visi misi perdana dilakukan di Jakarta pada 14 November mendatang. Kemudian yang kedua pada 20 November 2024 di Tarakan.”Tapi itu belum fix yah karena itu masih ancar-acarnya KPU,” ucapnya.

Menurutnya, tidak ada perbedaan antara debat tunggal dengan ada paslon lain. “Sama aja sih, dulu ada lawan saya pernah merasakan. Yang sendirian ini baru mencoba jadi saya belum tahu juga. Tapi saya rasa sama saja,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota KPU Tarakan Divisi Teknis Penyelenggaraan, Asriadi, menjelaskan pihaknya tengah melakukan survei ke beberapa gedung untuk pelaksanaan debat perdana. Selain itu, melakukan kunjungan ke beberapa perguruan tinggi untuk menentukan panelis. Di wilayah Yogyakarta, mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Di daerah Sulawesi, Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI). Di wilayah Kalimantan, ada Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda dan Universitas Borneo Tarakan (UBT).

Adapun jumlah panelis yang ditetapkan sebanyak lima orang, terdiri dari tokoh masyarakat dan akademisi. Dalam pemaparannya, panelis akan melakukan pendalaman sekaligus menggali visi misi paslon. “Sejauh mana kira-kira program visi paslon yang ditawarkan kepada masyarakat,” katanya.

KPU Tarakan juga berencana melibatkan masyarakat untuk menyanpaikan pendapat atau pertanyaan kepada paslon. “Tapi kemungkinan lebih kepada by phone atau misalkan pertanyaan dititip melalui helpdesk atau satu operator disiapkan untuk menampung pertanyaan,” ucapnya.

Pelaksanaan debat direncanakan sebanyak dua kali pada November ini. Dimana setiap debat berlangsung selama 120 menit. Namun dia menegaskan untuk tempat, panelis, dan waktu belum bisa diputuskan sebab KPU Tarakan masih melakukan penjajakan. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER