TARAKAN – Upacara Peyambutan dan Pelepasan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Darat RI-Malaysia, dari Yonif 621/MTG dan Yon Armed 5/PG kepada Yon Arhanud 12/SPB berlangsung di Lapangan Apel Mako Lantamal XIII, Jalan Sei Ngingitan, Kelurahan Mambrungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/9/2023).
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, yang juga bertindak sebagai Inspektur Upacara, mengatakan bahwa Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Darat RI-Malaysia sebelumnya, yakni Yonif 621/MTG dan Yon Armed 5/PG, telah menjalankan tugas dengan sangat baik. Terbukti bahwa mereka berhasil menggagalkan berbagai perkara tindak pidana seperti penyelundupan orang, narkoba, dan barang ilegal lainnya.
“Selain melakukan pengamanan perbatasan, mereka juga berhasil menggagalkan perkara yang berhubungan dengan tindak pidana. Seperti penyelundupan orang, ballpres, narkoba. Mereka juga melakukan kegiatan di perbatasan yang berhubungan dengan kriminalitas,” ucapnya kepada media usai Upacara Lepas Sambut Satgas Pamtas di Mako Lantamal XIII, Selasa (19/9/2023).
Mengingat keberhasilan Satgas Pamtas tersebut, Zainal berharap kepada pasukan baru yang akan datang untuk melanjutkan atau bahkan melebihi pencapaian tersebut. “Kita harapkan pasukan yang baru ini juga bisa melanjutkan hal itu. Mudah-mudahan perbatasan kita selalu aman, selalu dijaga, dan tidak sejengkal tanah pun dirampas oleh negara lain,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Zainal juga mengingatkan kepada pasukan yang baru untuk tetap solid selama bertugas. “Jaga kekompakan, jaga nama kesatuan, dan jaga kesehatan. Untuk dukungan Pemprov kepada Satgas Pamtas melalui Korem. Nanti kita ada hal-hal yang bisa membantu pasukan perbatasan,” ucapnya.
Sementara itu, Komandan Korem 092/Maharajalila Brigjen TNI Ari Estefanus mengingatkan kepada pasukan yang baru untuk tetap semangat menjalankan tugas di perbatasan. Dikatakannya, apa yang sudah dilaksanakan Satgas Pamtas sebelumnya harus dilanjutkan dan ditingkatkan.
“Penekanan yang akan masuk, apa yang sudah dilaksanakan satgas sebelumnya harus dilanjutkan, yang baik dilanjutkan yang kurang dioptimalkan. Yang buruk dibuang, jadi mereka tetap melaksanakan patroli patok kemudian tugas dan tanggungjawabnya kemudian akan melaksanakan pengamanan perbatasan dari segala bentuk kegiatan ilegal mulai dari ilegal narkoba, ilegal barang-barang, kemudian ilegal termasuk ada dilimpahkan pelintas batas dan TPPO,” pungkasnya. (pcs)