TANJUNG REDEB – Adanya laporan mengenai keberadaan perusahaan yang tidak berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan Kampung Merapun menjadi sorotan Anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina.
Ia mengatakan, jika perusahaan yang beroperasi di suatu kampung tidak memberikan manfaat, seharusnya pihak eksekutif bisa memberikan ketegasan agar perusahaan yang ada ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur.
“Saya rasa Kampung Merapun adalah yang terkaya jika dibandingkan dengan kampung-kampung yang ada di Kecamatan Kelay, karena dikelilingi oleh enam perusahaan,” ujarnya.
Elita mendorong agar pihak perusahaan mau berkontribusi dalam pembangunan. Sebab, katanya, membangun Bumi Batiwakkal tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah.
Lanjut Politikus Golkar itu, saat dirinya reses di Kampung Merapun, dirinya mendapati usulan penambahan ruang kelas baru. “Di sekolah itu ternyata ada anak dari pihak perusahaan, kalau begini kan kenapa perusahaan tersebut tidak berkontribusi dalam membangun ruang kelas,” katanya.
Selain itu, Elita juga membeberkan bahwa di sekolah tersebut tidak ada fasilitas air bersih dan masih menggunakan sumur bor. Ia pun mengaku sangat menyayangkan hal tersebut.
“Sumur bor itu dari aspirasi saya karena menurut saya sangat memprihatinkan jika suatu sekolah tidak memiliki air bersih,” ungkapnya.
Elita berharap agar pihak perusahaan selalu memberikan manfaat kepada masyarakat yang ada. “Para Kepala Kampung yang mengalokasikan program-program, saya harap perusahaan juga ikut membantu,” tandasnya. (adv/and)