spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dua Politikus Senior Kaltara Ungkap Alasan Pindah ke PDIP

TARAKAN– Dua politikus senior Kalimantan Utara (Kaltara), yakni Najamuddin dan dr. Ari Yusnita memilih pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Untuk diketahui, Najamuddin merupakan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Bulungan. Pria yang akrab disapa Haji Lontong itu juga sempat menjadi anggota DPRD Kaltara periode 2014-2019, namun berhenti karena memilih maju pada Pilkada Bulungan 2020. Sedangkan dr.Ari merupakan kader Partai Nasdem yang pernah menjadi anggota DPR-RI pada 2009. Ia juga dikenal karena merupakan anak dari Wali Kota pertama Tarakan, Yusuf Serang Kasim.

Kedua politikus senior tersebut mengungkap alasan mereka lebih memilih PDIP ketimbang partai lainnya. Alasan itu mereka ungkap dalam konferensi pers bersama awak media, Minggu (22/10/2023) sore.

Najamuddin mengungkap alasan memilih PDIP sebagai perahu politiknya di Pemilu 2024, lantaran ingin perubahan. “Saya ingin perubahan, dari warna biru menjadi merah,”ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa tidak ada masalah dengan partai sebelumnya. Bahkan dia telah bersurat ke Demokrat pada 10 Desember 2020. Dimana isi dalam surat tersebut memuat surat pengunduran diri dari partai Demokrat. “Saya sudah membuat surat pengunduran diri kepada partai Demokrat. Lalu pada 2021, saya memutuskan pindah ke PDIP,” tegasnya.

Baca Juga:   Tepati Janji, Zainal Kembalikan Formulir Penjaringan ke PAN bersama Relawan

Najamuddin berpindah partai, sebab menurutnya PDIP merupakan partai besar yang kadernya selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Selain itu, memiliki anggota dewan yang terbukti nyata membantu Masyarakat. “Semua partai baik tetapi dimana hati kita cocok, disitulah kita berlabuh. Saya mengadakan konpers supaya orang tahu bahwa Haji Lontong tidak lagi di Demokrat,” katanya.

Sementara itu, dr. Ari menyebut sebelum memilih PDIP, ada beberapa partai yang ingin menawarinya untuk bergabung hanya saja ia lebih memilih PDIP. Salah satu alasannya, sosok Ketua Umum PDIP,Megawati yang dinilainya merupakan sosok perempuan tegas. “Megawati jadi alasan, selain karena sosok perempuan ia juga tegas,” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya PDIP partai wong cilik, yang mewajibkan kadernya untuk turun langsung membantu masyarakat. “Dan ada ketegasan dari partai. Jadi kalau PDIP, ada anggota dewannya tidak bekerja dan tidak turun masyarakat langsung diberi Pergantian Antar Waktu (PAW),” ucapnya.(apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER