TANJUNG SELOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan berikan atensi kepada Pemerintah Kabupaten soal serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) semester dua tahun 2023 yang dinilai belum optimal.
“Kita memberikan beberapa catatan dan atensi terhadap penyerapan APBD semester dua tahun 2023. Karena ada beberapa sektor yang serapanya masih perlu ditingkatkan,” ucap Ketua DPRD Bulungan, Kilat kepada wartawan, Minggu (13/8/2023).
Menanggapi hal itu Bupati Bulungan, Syarwani menuturkan, apa yang menjadi masukan serta saran dari jajaran legislatif merupakan hal yang sangat berharga bagi kelangsungan roda pemerintahan daerah.
“Hal ini tentunya tetap berjalan dan berprogres. Dan tentu kita sampai di akhir tahun 2022 bisa terealisasikan, baik dari segi fisik maupun keuangan, targetnya lebih maksimal kalau bisa sampai 100 persen,” jelasnya.
Syarwani menyebut, untuk saat ini mungkin belum terlihat maksimal, sebab sifatnya masih on progress. Namun secara umum itu perlu diperhatikan kondisi rill di lapangan. “Saya sudah melihat kondisi di Kabupaten Bulungan, bahwa kegiatan yang kita alokasikan di anggaran murni tahun 2023 berjalan di lapangan, jadi itu memang tengah berproses,” katanya.
Terlepas dari apa yang sudah direalisasikan atau belum, Syarwani mengungkapkan hal itu merupakan tahapan, pada intinya semua sektor itu berjalan. Mengenai persentase percapaian, dirinya belum merinci secara detail, karena ada bidang teknis yang mengurus hal tersebut.
“Kalau soal persentasenya, mungkin bisa dikonfirmasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait ya, itu di bagian pembangunan, karena biasanya secara statistik dilaporkan oleh setiap OPD ke bagian pembangunan,” jelasnya.
Nakhoda Kota Ibadah itu menegaskan, pemerintah daerah saat ini memiliki sistem aplikasi yang berfungi untuk melakukan pemantauan monitoring terhadap progres kegiatan di lapangan, termasuk pada pembangunan yang bersumber dari Anggaran murni tahun 2023, baik dari segi realisasi fisik maupun dari segi keuangan.
“Dipastikan, tidak adalagi yang tengah berproses lelang. Dan kalaupun ada, sifatnya bakal menyusul begitu ada perubahan, karena ada kegiatan yang dilalui lewat mekanisme pengadaan ulang,” tandasnya. (tin/and)
Reporter: Martinus Nampur, Editor: Andhika