spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Distribusi Material jadi Kendala

TANJUNG SELOR – Setelah melalui perjalanan panjang, dengan menyusuri sungai Kayan. Jarak tempuh yang dilalui, kurang lebih 2 jam, rombongan dari pemkab Bulungan, Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN), awak media, serta petinggi PT KHE, akhirnya tiba di lokasi pembangunan PLTA Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Bulungan.

Setiba di lokasi, rombongan terlebih dahulu disambut dengan pengalungan, kemudian dilanjutkan mengecek lokasi dan menyaksikan peledakan perdana, di lokasi pembangunan PLTA.

Manager operasional PT KHE, Khaeroni menuturkan progres pembangunan di lokasi PLTA saat ini cukup signifikan. Dan perubahannya sangat drastis dibandingkan sebelumnya. “Kita rencananya di tahun 2027-2028, sudah bangun commercial operations date (COD) untuk Kayan satu,” jelasnya.

Mengenai kendala yang ditemukan oleh pihaknya di lapangan, kata Khaeroni sifatnya umum.  “Dan kemarin saya sudah sampaikan, project pembangunan PLTA ini akses satu-satunya mengunakan jalur Sungai Kayan,” tuturnya.

Pada saat air sungai surut, pihaknya terkendala pada mobilisasi peralatan material. Kemudian, medan menuju lokasi gunung dan bukit tinggi yang perlu diselesaikan.

Progres di lapangan, dari Agustus tahun lalu hasil tinjauan dari Kementerian melalui Balai Bendungan dan menyimpulkan pencapaian telah mencapai 27 persen. Dan itu, Agustus tahun lalu sementara sekarang telah mengalami perubahan yang cukup drastis.

“Kami disini menggunakan konsultan pengawas oleh Indra Karya milik BUMN. Dan, tugasnya mengawasi progres pengerjaan ini dan berapa persentasenya itu di bagian cipta karya yang membuat laporan ke kami,” jelasnya.

Soal sempat tertundanya pembangunan proyek PT KHE kata dia, lantaran adanya Pandemi covid beberapa tahun lalu. Dan, ini merupakan kondisi alam.  “Sehingga kami tidak bisa maksimal dalam melakukan pekerjaan di lapangan,” tandasnya. (tin/and)

Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER