TENGGARONG – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan Gerakan Pangan Murah (GPM) 2024 ditunda, setidaknya hingga 10 hari kedepan. Yang semula dilakukan pada tanggal 9 Maret, menjadi 19 Maret 2024 mendatang.
Kepala Disketapang Kukar, Sutikno, pun membenarkan hal tersebut. Hal ini dilakukan untuk kembali mematangkan rangkaian GPM 2024. Sehingga saat rangkaian GPM diluncurkan, benar-benar menyentuh masyarakat Kukar. Terutama di Kecamatan Tenggarong dan sekitarnya.
“Masih mematangkan rencana GPM 2024, terlebih jadwal semula bertepatan dengan awal bulan Ramadan,” ungkap Sutikno, Kamis (7/3/2024).
Lanjut Sutikno, ketika memang dipaksakan dengan jadwal awal, dikhawatirkan antusiasme masyarakat untuk memeriahkan rangkaian GPM menurun.
GPM sendiri merupakan gerakan nasional yang dilakukan secara serentak di 38 provinsi dan 514 kabupaten dan kota, salah satunya di Kukar. Merupakan upaya pemerintah dalam rangka menstabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi. Juga upaya menekan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijiriah.
Acaranya pun akan difokuskan di Taman Eks Perumahan Tanjung, Jalan Diponegoro, Tenggarong. Sutikno memastikan akan menyiapkan sejumlah bahan pokok penting (bapokting) dari sektor pertanian seperti beras, perikanan dan UMKM. Termasuk hasil pertanian dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dari Kelompok Tani dan Nelayan (KTNA) Kukar.
“Harapam kami masyarakat Kukar yang terdekat itu bisa hadir. Dari Loa Kulu, Sebulu, Tenggarong Seberang. Yang mana menjelang bulan Ramadan terjadi kenaikan harga pokok, lanjutnya.
Menyikapi harga beras yang melonjak, Sutikno memastikan bahwa menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog), untuk menyiapkan kebutuhan beras yang akan dijual kepada masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, informasinya Bulog akan menyiapkan 20 ton beras. Dengan harga yang diperkirakan diangka Rp 12-13 ribu per kilogramnya.
Termasuk toko-toko retail juga akan bergabung dan berpartisipasi untuk menjajakan jualan mereka sejak Sabtu 9/3/2024). Dengan total 40 tenda yang disiapkan untuk peserta nantinya.
“Akan diberikan pembatasan dalam hal pembelian, untuk mencegah adanya oknum yang ingin mengambil kesempatan untuk menimbun,” tutupnya. (adv)