TANJUNG SELOR – Desa Gunung Seriang, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan menjadi salah satu desa yang masuk dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Pelaksanaan TMMD itu sendiri telah dimulai sejak 20 Februari 2024 lalu. Danrem 092/Maharajalila, Brigjen TNI Adek Candra Kurniawan saat meninjau ke lokasi mengatakan, progres TMMD di Gunung Seriang, Kabupaten Bulungan telah mencapai sekitar 56 persen.
Selanjutnya, untuk pengerjaan bantuan air bersih dan pengecatan rumah ibadah realisasinya sudah mencapai 100 persen.
“Kemungkinan yang belum itu tinggal 20 persen untuk pembangunan jembatan. Saya yakin bisa diselesaikan dalam batas waktu yang ditentukan,” ujarnya saat meninjau pembangunan TMMD di lapangan, Kamis (7/3/2024).
TMMD ini kata dia, selain di Bulungan untuk di wilayah Kaltara, ada empat titik yang digarap. Pertama, di triwulan ke-1, Kabupaten Bulungan. Tri wulan ke-2, Kabupaten Nunukan.
Selanjutnya TMMD 120-121 juga dilaksanakan di perbatasan yaitu Kabupaten Malinau. Terakhir TMMD yang ke-122 akan dilaksanakan di Kabupaten Tana Tidung.
Ke depan kata dia, TMMD yang dilaksanakan akan simultan. Karena ini merupakan kegiatan inter oleh TNI Angkatan Darat, yang mana fungsi inter ini merupakan fungsi utama.
“Kita berharap, dengan adanya TMMD ini dapat mendukung kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan nasional,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Wasev TMMD, Kolonel Inf R Suranto, menambahkan, setelah melihat kondisi di lapangan, dirinya menilai Kodim 0903 Bulungan secara umum telah melaksanakan kegiatan dengan maksimal.
Kata dia, pencapaian TMMD sudah tergolong sangat bagus. “Hal itu setelah kita melihat pencapaian yang telah direalisasikan,” ucapnya.
Sejak dimulainya TMMD ini, sambung dia, terhitung sudah berjalan sekitar 15 hari. Realisasi fisik di lapangan telah mencapai 56 persen, artinya 15 hari lagi selesai itu pekerjaan.
“Saya optimistis bahwa Kodim akan menyelesaikan tugas TMMD dengan baik dan lancar di Bulungan. Hal ini tentunya dengan adanya dorongan dan dukungan baik dari pemerintah daerah, instansi terkait termasuk dengan masyarakat secara umum,” tuturnya.
Sejak awal dan sampai berakhirnya pelaksanaan TMMD ini, diharapkan tidak menemukan kendala yang berarti di lapangan. “Semuanya kalau bisa clear, hingga batas waktu yang telah ditentukan,” jelasnya.
Kendala di lapangan kata dia, berdasarkan laporan yang diterima itu berkaitan dengan cuaca. Hujan yang terus menerus menjadi faktor penghambat sehingga pekerjaan terganggu. “Ini murni kondisi alam,” tukasnya.
Menyikapi hal tersebut, dirinya menyarankan supaya manajemen waktu pelaksanaan TMMD harus diperhatikan dengan baik, sehingga pelaksanaannya tidak melewati batas waktu yang telah ditentukan. (tin)
Editor: Yusva Alam