TANJUNG SELOR – Salah satu jembatan penghubung di Satuan Pemukiman (SP) 8 Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan dikeluhkan oleh warga setempat.
Mereka mengeluh, karena jembatan kesayangan warga yang berkonstruksi dari kayu tersebut nyaris ambruk. Pasalnya, kerusakan jembatan tersebut lantaran dilintasi oleh kendaraan berat yang tidak sesuai dengan kapasitas jembatan.
Jembatan dengan panjang sekitar 75 meter ini nyaris ambruk, lantaran sisi kiri jembatan patah. Makin hari, kondisinya kian memperihatinkan.
“Jembatan ini akses utama kami ketika hendak ke Kecamatan Tanjung Selor,” ujar Yantul, warga setempat.
Meskipun ada jalan alternatif, kata dia, namun medan yang harus dilalui cukup menantang. Jembatan ini alami kerusakan kurang lebih dua pekan terakhir. “Sebelumnya kita bisa lintasi, hari ini sudah tidak bisa sama sekali, tinggal menunggu robohnya saja,” katanya.
Dirinya meminta ada perhatian secara serius oleh pemerintah daerah. Karena ketika rusak, jembatan ini mestinya segera dilakukan perbaikan. Mengingat fungsi jembatan ini akses warga ketika dari Tanjung Selor, masuk ke SP8, SP7 dan SP2 dan sebaliknya.
Ada jalan lain tapi harus mutar, dan jalanya juga sudah jelek, rumputnya nutupin jalan. Kalau pas gak hujan masih mending. Kalau sudah hujan pasti licin.
Sementara itu, Sekretaris Desa Tanjung Buka, Ishak mengatakan, jembatan tersebut dalam kondisi baik, hingga adanya proyek pemasangan PLN masuk ke SP8.
Dia menduga, penyebab kerusakan jembatan tersebut gegara lintasan kendaraan dari pihak PLN yang tengah memasang jaringan baru di Tanjung Buka.
Pihak desa kata dia, telah melakukan koordinasi dengan PLN UP2 Kaltara untuk solusi dari jembatan tersebut. “Keterangan yang kita dapatkan, pihak PLN akan bertanggungjawab soal kerusakan jembatan tersebut,” kata dia.
Kemungkinan, sambung dia, jembatan tersebut akan direnovasi pada titik yang mengalami kerusakan. Tidak secara keseluruhan.
“Kami berharap, pihak pelaksana kegiatan dapat segera merealisasikan janji tersebut, untuk segera dilakukan perbaikan. Mengingat, mobilisasi masyarakat yang mengandalkan akses tersebut,” tutupnya. (tin)
Editor: Yusva Alam