TARAKAN – Sabu seberat 22.676,74 gram dimusnahkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara, pada Kamis (21/12/2023), pagi tadi. Dari pengungkapan kasus itu, satu pelaku yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Flipina masih diburu.
Sabu-sabu yang dimusnahkan itu merupakan hasil pengungkapan dari Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIII bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) B Tarakan, pada November 2023 lalu di Perairan Muara Pekin, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Rudi Hartono mengungkapkan terungkapnya kasus ini bermula dari adanya informasi bahwa akan ada penyelundupan sabu yang dibawa oleh sarana pengangkut berupa kapal dari Semporna Malaysia menuju Kaltara.
Menindaklanjuti informasi tersebut Bea Cukai Tarakan, BNNP Kaltara dan Lantamal XIII Tarakan membentuk tim gabungan untuk melakukan pengintaian. “Selanjutnya pada Sabtu, (4/11/2023), tim gabungan menurunkan dua speedboat guna melakukan rangkaian patroli atau pengintaian di beberapa titik di perairan Tarakan dan Bulungan yang dicurigai akan dilaksanakan kegiatan serah terima sabu,” ucapnya, Kamis (21/12/2023).
Selanjutnya pada Senin, (6/11/2023) sekira pukul 09.30 Wita di Perairan Pangkalan Tias, Kabupaten Bulungan, tim gabungan mencurigai sebuah kapal ketinting bewarna hijau. Tim gabungan langsung mendekat untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap ABK yang berada di atas kapal tersebut.
Dalam proses penyergapan tersebut tiga pelaku yang merupakan awak kapal berusaha melarikan diri dengan melompat ke laut dan berenang setelah sebelumnya membuang barang bukti ke laut.
Tim gabungan langsung melakukan upaya pengejaran dan pencarian, atas upaya tersebut berhasil diamankan dua orang ABK terduga pelaku. Sementara satu orang pelaku berhasil kabur dan saat ini masih dalam tahap pengejaran.
Rudi mengatakan sampai saat ini pelaku yang melarikan tersebut masih dalam tahap pengejaran. Dalam upaya memburu pelaku, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian Malayasia. “Sebenarnya sudah kerja sama tapi dihidupkan lagi,” katanya.
Selain itu, BNNP Kaltara juga melakukan penyelidikan aliran keuangan. “Berbagai cara dilakukan tracking, pengembangan pasti, gak mungkin dibiarin yang kecil aja di cari sampai akarnya,” katanya.
Dia mengungkapkan di Kaltara ada penurunan peredaran sabu diangka 37 persen. Hal ini pun diapresiasi oleh BNN RI.
“Ini diapresiasi oleh pusat. Ini tanda dari kerjasama berhasil tidak ada lagi ego internal banyak-banyakan nangkap. Sekarang bersama sama dan saling bertukar data,” pungkasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika