TARAKAN – Puluhan massa yang berasal dari Pasukan Merah Nusantara (PMN) Kota Tarakan mendatangi Mako Polres Tarakan pada Selasa (5/9/2023) sekira pukul 21.00 Wita.
Mereka datang untuk meminta pertanggungjawaban atas dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina terhadap salah satu anggota PMN. Diketahui, TKA dan korban tersebut bekerja di salah satu pihak ketiga atau kontraktor perusahaan di bidang bubuk kertas.
Nurul Iman (31), korban yang diduga mengalami kekerasan tersebut mengungkapkan bahwa dia menerima tendangan yang menyebabkan pahanya mengalami luka lebam.
“Yang mengalami kekerasan saya dan ade saya bernama Isa Alansari (27). Ade saya ditarik baru didorong sementara saya langsung ditendang menggunakan sepatu safety,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (5/9/2023).
Nurul Iman saat itu diminta untuk melakukan pekerjaan memanjat untuk memasang besi. Namun dia menolak lantaran hal tersebut bukan bagian dari tugasnya.
“Kami cape dan berhenti. Langsung tiba tiba menyuruh kami memakai baju safety untuk manjat ke atas memasang besi. Kami kan takut ketinggian terlebih itu bukan bidang kami. Entah dia jengkel atau apa, dia langsung tendang saya menggunakan sepatu safety,” tuturnya.
Menurutnya, kejadian kekerasan oleh TKA asal Cina ini sudah sering terjadi. “Kejadian ini sudah tiga kali terjadi. Pertama, 20 hari yang lalu, terus tanggal 3 dan terbaru saat ini. Pokoknya nyuruh apa-apa selalu pakai kaki,” bebernya.
Atas kejadian kekerasan tersebut, dia ditemani anggota PMN melapor ke Polres Tarakan untuk meminta pertanggung jawaban. Namun hingga berita ini diturunkan, proses mediasi kedua belah pihak masih berlangsung di Polres Tarakan. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika