TANJUNG SELOR – Harga sejumlah komoditas sembako di Pasar Induk Tanjung Selor, mayoritas stabil. Namun, terdapat beberapa item kebutuhan pokok masyarakat yang terpantau naik. Salah satunya komoditi sayuran, Sayur Sawi alami kenaikan 3 ribu rupiah per satu ikat.
Salah satu pedagang pasar, Irna mengungkapkan, minggu lalu ia menjual sayur sawi per ikat seharga Rp 5 ribu, sepekan berlalu harganya dinaikkan menjadi Rp 8 ribu per ikat.
“Kalau di lapak saya, sayur sawi saya jual seharga Rp 8 ribu, dan ini mayoritas kami jual di harga segitu mas. Kenaikan ini mulai beberapa hari lalu,” ucapnya, Minggu (3/9/2023).
Tercatat, komoditi yang alami kenaikan retata Rp 2 ribu diantaranya buncis, bayam dan sawi putih. “Iya, tiga komoditi ini alami kenaikan, tapi kadang tidak stabil. Biasanya, hari ini naik, besok dimungkinkan berubah, karena tergantung dengan ketersediaan,” tuturnya.
Lebih lanjut, kata Irna, naiknya harga sejumlah komoditi tersebut tidak mempengaruhi minat konsumen untuk membeli, katanya kenaikan tersebut tergolong normal. “Pembeli ada saja mas, Alhamdulillah sehari biasanya jualan saya habis. Karena saya buka sampai sore, bahkan kalau masih sisa dagangan bisa lanjut hingga malam hari,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bulungan, Muhammad Zakaria Menuturkan kenaikan sejumlah komoditi tersebut dimungkinkan karena kurangnya pasokan dari petani yang masuk ke pasar.
“Ditambah dengan beberapa minggu terakhir ini mengalami cuaca yang begitu panas,dalam artian faktor alam ekstrim,” jelasnya.
Pihaknya mencatat, beberapa komoditi seperti bawang merah malah mengalami penurunan harga. Tercatat sebelumnya, harga bawang merah dibandrol Rp 48 ribu, saat ini pedagang menjualnya seharga Rp 35 ribu.
Selain itu, Bawang putih terpantau mengalami penurunan. Dari sebelumnya dijual seharga Rp 45 ribu per kilo, saat ini diangka Rp 40 ribu.
“Kalau bawang merah dan putih itu malahan angka jualnya turun. Karena memang stok saat ini tergolong aman,” pungkasnya. (tin/and)
Reporter: Martinus Nampur
Editor:Â Andhika