TANJUNG SELOR – Layanan poli gigi dan mulut pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soemarno Sosroadmotjo Tanjung Selor, dikeluhkan oleh beberapa pasien yang hendak berobat.
Pasalnya, layanan poli ini, belum diketahui banyak masyarakat luas lantaran jam pelayanan yang tergolong aneh. Karena dalam sehari hanya melayani maksimal 20 pasien yang berobat.
Akibat tidak adanya jam pelayanan yang jelas, ketika pasien yang berurusan dengan poli ini, disarankan untuk mendatangi loket pendaftaran sebelum layanan dibuka atau sekitar pukul 07.30 wita. Beberapa pasien yang mengeluh, Dinda salah seorang warga PMD mengaku kesal, lantaran dirinya tidak sempat dilayani ke poli gigi dan mulut padahal ia datang dalam kurun waktu terbilang pagi, sekitar pukul 09.00 wita.
“Sesampainya di loket pendaftaran, kata petugas, poli mulut dan gigi sudah tutup mbk,silahkan datang lagi kembali di hari berikutnya,” kata Dinda menirukan kata petugas loket pendaftaran, Selasa (15/8/2023).
Ia menyesali soal minimnya informasi yang disampaikan oleh pihak Rumah Sakit. Menurutnya, di loket pendaftaran dipampangkan tulisan yang besar jika poli gigi dan mulut ini telah penuh atau tutup. “Biar kita tidak antre lama, tanpa adanya kepastian informasi yang jelas dari petugas medis,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan, kemungkinan informasi tersebut belum diketahui khalayak umum. Karena minimnya informasi yang di sampaikan oleh pihak rumah sakit. “Kasian kalau ada yang datang dari jauh dan pertama kali berobat, pasti alami kebingungan,” keluhnya.
Kristina salah satu pasien yang ditemui oleh wartawan, mengungkapkan rasa kecewa dan penyesalan. Lantaran, dirinya telah beberapa kali mendatangi rumah sakit namun karena keterlambatan waktu terpaksa menunggu hari berikutnya. “Kesulitan saya untuk mendapatkan nomor antrean mas. Saya bingung kenapa antrean dibatasi. Kan kita tidak tahu kalau harus datang lebih awal dan saya pikir jam 09.00 wita masih tergolong pagi,tapi loket ko sudah tutup,” ucapnya dengan nada kesal.
Untuk pendaftaran online, dirinya masih perlu berkoordinasi dengan petugas karena banyak menu pilihan di website yang diarahkan oleh petugas. “Dan saya pikir masih banyak masyarakat lain yang belum memahami pendaftaran secara online. Terutama yang pertama kali berobat di Rumah Sakit,” jelasnya.
Pihaknya menyarankan, pelayanan rumah sakit harus lebih ditingkatkan. Termasuk jam pelayanan, kasian masyarakat yang datang dari jauh, kemudian tidak dilayani. Padahal, telah mengeluarkan ongkos transportasi, makan dan waktu yang terbuang.
Salah seorang petugas piket, yang namanya enggan disebutkan berucap bahwa loket poli gigi dan mulut hanya dapat melayani 20 pasien dalam sehari. “Kalau pendaftaran telah mencukupi otomatis loket ditutup. Poli gigi ini, ibarat kerupuk laris manis. Lambat sedikit, tunggu antrean berikutnya. Kami menyarankan kalau bisa datang lebih awal untuk mendapatkan antrean,” tukasnya.
Ia memastikan loket dibuka mulai pukul 07.30 wita. Bagi masyarakat yang hendak mendapatkan antrean selain datang lebih awal, solusinya pendaftaran melalui online, itupun akan ditentukan harinya. Karena hampir setiap hari poli gigi dan mulut penuh dengan pasien yang telah mendaftarkan diri.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD dr Soemarno Sosroadmotjo Tanjung Selor, dokter Widodo menyampaikan permohonan maaf, jika pelayanan yang diberikan dianggap masih kurang maksimal. “Kita akan terus benahi, untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat,” tukasnya. Mengenai layanan di poli gigi dan mulut, kata dia telah dilakukan Pengoptimalisasi dengan adanya alat bantu serta inovasi layanan spesialis. “Kami sudah menyiapkan alat bantu dan inovasi layanan spesialis gigi dengan membuka 2 poli. Semoga ini bisa menjadi jalan keluar,” imbuhnya.
Soal penanganan pembatasan pasien 20 orang dalam satu hari, kata dia sebagian kebijakan dari poli yang bersangkutan. “Sekarang sudah kami mulai sesuaikan dengan masukan dari publik. Kami sdh mendapat alat baru dan tenaga dokter gigi sudah bertambah utamanya dokter spesialis penyakit mulut, spesialis gigi anak dan spesialis konservasi gigi,” pungkasnya. (tin/and)
Reporter: Martinus Nampur, Editor:Â Andhika