TENGGARONG – Dalam upaya memaksimalkan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pemerintah Desa (Pemdes) Batuah meluncurkan inovasi dengan menggelar sweeping Posyandu selama dua hari, pada 11-12 Juli 2024. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan.
Pemdes Batuah bekerja sama dengan perangkat desa, kader Posyandu, Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), ketua RT, dan lembaga terkait lainnya. Tak ketinggalan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UINSI Samarinda juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Selama pelaksanaan, anak-anak diperiksa di masing-masing Posyandu, bahkan dilakukan kunjungan langsung ke rumah secara door to door bagi yang tidak sempat hadir.
“Kegiatan sweeping ini dilaksanakan selama dua hari. Jika ada anak-anak yang tidak sempat datang pada hari pertama, kami minta mereka hadir di hari berikutnya atau kami datangi langsung ke rumahnya,” jelas Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid.
Langkah ini diambil untuk mencegah kasus stunting secara dini dan cepat di Desa Batuah, sekaligus memaksimalkan peran Posyandu dalam pemantauan pertumbuhan anak, seperti penimbangan, pengukuran, dan imunisasi balita secara rutin setiap bulan.
Keberadaan Posyandu sendiri bertujuan untuk mencegah meningkatnya angka kematian ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan, atau setelahnya, melalui pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung program Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) dalam mencapai target nol kasus stunting.
Pada tahun 2023, Pemkab Kukar berhasil menurunkan angka stunting sebesar 10 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan angka stunting tercatat 17,6 persen. Tren penurunan ini berlanjut pada Juni 2024, di mana angka stunting kembali turun menjadi 15 persen.
“Kami terus memantau perkembangan penurunan angka stunting di Kukar, sekarang sudah mencapai 15 persen,” ungkap Bupati Kukar, Edi Damansyah, Rabu (10/7/2024). (ADV)