TANJUNG SELOR – Bupati Bulungan, Syarwani membuka bimbingan teknis penyuluhan keamanan pangan, bagi pelaku usaha industri rumah tangga pangan gelaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, baru-baru ini.
Syarwani dalam penyampaiannya berkomitmen memajukan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dengan memberi kemudahan dari berbagai aspek yang diperlukan.
Pelaku UMKM diharapkan dapat maju dan berkembang, oleh karena itu pemerintah daerah berkomitmen hadir memberikan kemudahan fasilitas yang dibutuhkan.
“Tidak hanya dari sisi keamanan pangan saja, tapi juga terkait legalitas perizinan, penyiapan banyak ruang terbuka publik hingga permodalan,” kata Syarwani.
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 70 pelaku UMKM di wilayah Tanjung Selor, nantinya dilakukan fasilitasi pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) hingga keamanan pangan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menurutnya, dari data Disperindagkop ada sekitar 8 ribu UMKM yang ada di Bulungan tersebar di seluruh kecamatan. “Belum semua memiliki legalitas izin keamanan pangan dari BPOM,” tukasnya.
Sehingga dengan kegiatan Bimtek yang melibatkan berbagai unsur seperti Dinkes, Disperindagkop, DPMPTSP, hingga BPOM dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi pelaku UMKM di Bulungan.
Dijelaskan, saat diterpa badai Covid-19 para pelaku UMKM terbukti teruji bisa bertahan dan tetap eksis di tengah masyarakat, meski banyak perusahaan besar yang harus gulung tikar.
“Pegalaman saat Covid-19 pelaku UMKM tetap bisa eksis untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, menjamin ketersediaan pangan, mampu menstabilkan perputaran uang,” ulasnya.
Selama ini kata bupati, Tebu Kayan yang digelar setiap minggu yang disiapkan sebagai ruang UMKM, tidak kurang dari Rp 50 juta perputaran uang terjadi disana.
Sehingga kebijakan besar Pemda Bulungan selain memberi banyak kemudahan pengurusan izin, akses permodalan juga menjaadi perhatian serius.
“Pemda Bulungan mengalokasikan tidak kurang dari Rp 5 Miliar melalui PT BPR Bank Bulungan, untuk para pelaku UMKM sebagai permodalan. Dengan bunga kredit disubsidi dibawah KUR. Manfaatkan fasilitas ini,” tukasnya.
Guna membantu eksistensi produk unggulan UMKM Bulungan, supaya bisa dikenal skala luas.
Saat menghadiri APKASI 2024 di Jakarta beberapa waktu lalu, bupati meminta agar produk UMKM Bulungan dapat diberikan ruang di Mall Sarinah hingga pusat perbelanjaan besar di Jakarta.
“Hal ini penting agar produk kita dikenal dan diketahui secara luas,” singkatnya.
Dihadapan para pelaku UMKM, Syarwani kembali menegaskan dan mengklarifikasi terkait isu penarikan retribusi pedagang di Tepian Sungai Kayan.
“Saya ingin mengklarifikasi dan menegaskaan kembali, tidak ada kebijakan Pemda Bulungan menarik retribusi sebesar Rp 500 ribu untuk UMKM di Taman Tepian Sungai Kayan. Jika ada penarikan saya pastikan hal tersebut adalah pungutan liar,” ucap Syarwani menegaskan.
Bahkan, dia memerintahkan Disperindagkop membentuk asosiasi para pedagang UMKM di Bulungan. Sehingga memiliki wadah komunikasi yang jelas agar tidak gampang dimanfaatkan oleh oknum dengan tujuan tertentu.
“Saya minta dibentuk asosiasi pedagang UMKM yang resmi sebagai wadah komunikasi, edukasi dan pembinaan. Karena hanya dua komitmen kita dengan para UMKM di tepian, jaga fasilitas yang ada di taman dan jaga kebersihan itu saja tidak ada yang lain,” pungkasnya. (Adv)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam