spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

400 Hektare Lahan di Tanjung Palas Terbakar

TANJUNG SELOR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kamis 17 April 2024, kemarin. Kebakaran itu tercatat menghanguskan 400 hektare lahan.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan, Rafidin mengatakan, pada pukul 20.36 Wita, PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) mendapatkan laporan dari seorang karyawan yang melihat kepulan asap tebal membakar lahan.

Lokasinya berdekatan dengan perusahaan tersebut. Pihak perusahaan kemudian turun lapangan dengan menurunkan personel pemadam kebakaran, untuk memadamkan api dan melaporkan kejadian tersebut ke polsek setempat, guna mendapatkan bantuan lebih lanjut.

“Hingga pukul 07.00 Wita, api masih belum padam. Karena beberapa area di tanah gambut mengalami kebakaran,” kata Rafidin, kepada media ini, Jumat (19/4/2024).

Hal ini kemudian, kata dia menyulitkan perusahaan beserta petugas pemadam dalam melakukan pemadaman di area yang tergolong sangat luas.

Hasil koordinasi dengan Kapolsek Tanjung Palas Timur, disarankan untuk berkomunikasi dengan BPBD Bulungan guna penanganan lebih lanjut.

Baca Juga:   Debit Air Sungai Kayan Naik, Air PDAM Terganggu dan Lingkungan Masyarakat Tergenang

“Pada pukul 16.00 Wita, BPBD Bulungan kolaborasi dengan BPBD Kaltara, Mangga Agni, KPH Bulungan dan beberapa instansi terkait lainnya terjun langsung ke lapangan,” tuturnya.

Personel BPBD Bulungan bersama dengan gabungan personel dari berbagai instansi, melakukan apel bersama dan kemudian melakukan pemantauan serta monitoring titik karhutla untuk menentukan strategi penanggulangan kebakaran.

Selanjutnya, pada Jumat (19/4/2024) pukul 11.00 Wita, cuaca di sekitar daerah kebakaran turun hujan. Meskipun begitu, titik api masih berasap dan akan dilakukan pendinginan untuk memastikan api benar-benar padam.

Hingga pukul 14.00 Wita, kata dia pengendalian karhutla masih dilakukan oleh personel gabungan yang bertahan di lokasi.

Dikatakan, akses ke lokasi kebakaran lahan jauh dari titik air dan luas areal yang terbakar cukup besar, sehingga menyulitkan petugas di lapangan dalam pengendalian kebakaran.

“Upaya sosialisasi dan edukasi soal dampak dari karhutla ini intens kita lakukan. Serta memantau dan melaporkan jika ditemukan titik spot mulanya karhutla,” pungkasnya.(tin)

Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER