TARAKAN – Kabar baik datang dari Tanah Suci. Jemaah haji asal Kota Tarakan dilaporkan dalam kondisi sehat usai menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kini, mereka telah kembali ke Mekkah dan bersiap melanjutkan rangkaian ibadah selanjutnya, yakni tawaf ifadah.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tarakan, H. Syopyan, memastikan kondisi para jemaah terpantau stabil dan baik. “Alhamdulillah jemaah haji kita sehat. Mereka sudah menyelesaikan Armuzna dan sekarang berada di Mekkah untuk melanjutkan rukun haji lainnya,” ujar H. Syopyan, Kamis (20/6/2025).
Tawaf Ifadah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh jemaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah, mabit di Mina, dan melempar jumrah. Tawaf ini melibatkan tujuh putaran mengelilingi Ka’bah dan merupakan penanda berakhirnya rangkaian ibadah haji.
Lanjut H. Syopyan, karena padatnya jemaah dari berbagai negara, pemerintah Arab Saudi bersama Kementerian Agama RI telah mengatur penjadwalan pelaksanaan ibadah ini untuk mencegah kepadatan di Masjidil Haram.
“Pelaksanaan tawaf dilakukan secara bergelombang, dengan memprioritaskan jemaah yang lebih dulu dijadwalkan pulang ke tanah air,” jelasnya.
Menurutnya, sebagian jemaah asal Tarakan bahkan sudah menyelesaikan proses tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir (tahalul kedua). Artinya, mereka telah menyempurnakan rukun haji dan tinggal menunggu jadwal kepulangan.
Jemaah asal Tarakan tergabung dalam Kloter 5 dan 6 Embarkasi Balikpapan. Mereka dijadwalkan tiba kembali di tanah air pada 24 Juni 2025, mendarat di Embarkasi Balikpapan pukul 16.25 WITA. Setelah itu, mereka akan diberangkatkan ke Tarakan menggunakan pesawat Lion Air pada pukul 12.45 WITA, dan tiba sekitar pukul 13.50 WITA.
Setibanya di Tarakan, jemaah akan disambut oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kota dan diarahkan ke Islamic Center untuk proses penyerahan secara resmi kepada keluarga.
Meskipun suhu udara di Arab Saudi saat ini sangat panas, bahkan mencapai 47 derajat Celsius, para jemaah tetap bisa melaksanakan ibadah dengan baik. Hal ini berkat edukasi dan pendampingan dari petugas kesehatan serta bimbingan haji sejak sebelum keberangkatan.
“Para jemaah sudah dibekali informasi dan pelatihan untuk menghadapi cuaca ekstrem. Alhamdulillah, tidak ada kendala kesehatan yang berarti,” pungkas H. Syopyan.
Diketahui, tahun ini hanya satu jemaah asal Kalimantan Utara yang wafat di Tanah Suci, dan berasal dari Kabupaten Nunukan, bukan Kota Tarakan. Sementara seluruh jemaah asal Tarakan dipastikan dalam kondisi sehat hingga kini.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam