TARAKAN – Transportasi udara menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Tarakan pada Mei 2024. Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Tarakan usai melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, Kamis (30/5/2024).
“Tindak lanjut rakor inflasi dan high level meeting di ruang wali kota, bagian dari upaya pengendalian inflasi kelompok transportasi udara yang Bulan Mei 2024 berkontribusi terhadap inflasi kota tarakan sebesar 0.28 persen,” tutupnya.
Transportasi udara, kata dia, belakangan memang menjadi penyumbang inflasi terbesar khususnya di Kota Tarakan. Namun Bustan menegaskan, bahwa permasalahan ini terjadi secara nasional.
Selain tranportasi udara, terdapat sejumlah komoditas juga menjadi penyumbang inflasi di antaranya bawang merah, cabai merah, dan gula pasir, menyusul harganya yang mengalami kenaikan di berbagai kabupaten maupun kota di Indonesia.
Kenaikan harga beberapa komoditas tersebut memang bukan hanya terjadi di Kota Tarakan saja. Namun, hal ini terjadi dalam skala nasional dimana seluruh wilayah di Indonesia juga mengalami kenaikkan harga.
Sebagai informas, rakor inflasi tersebut dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir yang bertujuan untuk menekankan pentingnya penyusunan rencana serta konsep yang efektif dalam menekan laju inflasi selama satu tahun.
Sekretaris Jenderal Kemendagri menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap situasi yang menyebabkan inflasi, serta langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mengendalikannya.
“Pada Rakor ini, dibahas pula komoditas yang mempengaruhi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada minggu ke-4 bulan Mei 2024,” kata Bustan.
Pewarta: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam