spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tragedi Fathir, Satpolair Tarakan Perketat Larangan Berenang di Pesisir

TARAKAN – Tragedi yang menimpa Muhammad Fathir Adhar (13), remaja yang tenggelam di perairan Karang Anyar Pantai, menjadi pukulan berat bagi warga pesisir Tarakan. Peristiwa ini pun menjadi titik balik bagi Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Tarakan untuk memperkuat pengawasan di kawasan perairan rawan.

Kasat Polairud Polres Tarakan, Iptu Prabowo Eka Prasetya, mengungkapkan bahwa pihaknya kini meningkatkan intensitas patroli, khususnya di wilayah yang sering dijadikan tempat bermain anak-anak. Imbauan langsung kepada masyarakat, terutama anak-anak yang sedang bermain air, dilakukan secara konsisten.

“Ketika kita patroli dan mendapati anak-anak berenang di pesisir, kita langsung berhentikan aktivitas mereka. Kita minta mereka naik ke darat. Ini murni demi keselamatan,” ujarnya pada Sabtu, (31/5/2025).

Selain patroli, Unit Binmas Perairan juga aktif memasang spanduk larangan berenang di titik-titik rawan. Tujuannya jelas untuk memberikan peringatan dini kepada warga, agar tidak ada lagi korban jiwa di perairan yang berbahaya.

Menurut Prabowo, ancaman di laut tidak hanya datang dari arus deras. Bahaya lain yang mengintai termasuk keberadaan buaya, sengatan hewan laut, hingga risiko tertabrak speedboat atau kapal nelayan. “Saat berenang, anak-anak hanya terlihat kepalanya. Kalau speedboat datang dari tikungan, tabrakan bisa terjadi tanpa terlihat,” jelasnya.

Wilayah yang menjadi fokus pemasangan spanduk dan patroli meliputi Juata Laut, Pantai Amal, Lingkas Ujung, Pelabuhan Tengkayu II, Karang Anyar Pantai, hingga Karang Rejo. Hampir semua kawasan pesisir yang padat penduduk mendapat perhatian khusus.

Namun, Satpolair tak bisa bekerja sendiri. Peran serta orang tua dan warga sekitar sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang. “Kami butuh kepedulian semua pihak. Kalau kita jaga satu sisi, tapi sisi lain lepas pengawasan, risiko tetap ada,” tambah Prabowo.

Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa laut bukan tempat bermain yang aman tanpa pengawasan. Diperlukan kesadaran bersama agar anak-anak di pesisir bisa tumbuh dengan aman dan terlindungi. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER