TARAKAN – Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) belum juga melaksanakan Makan Bergizi Gratis (MBG), meski beberapa daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Nunukan sudah melakukan sejak Senin (6/1/2025) kemarin.
“Kalimantan Utara bukan Tarakan. Kalimantan Utara dapat tapi bukan Tarakan, yang dapat kan Nunukan,” ujar Kepala Dinkes Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, Senin (6/1/2025).
Kendati belum melaksanakan MBG, kata Devi, pihaknya telah mengajukan proposal anggaran ke pemerintah pusat pada tahun 2024 lalu. Lanjut dijelaskannya, di Kota Tarakan ada dua kecamatan yang mendapat Makan Bergizi Gratis, yakni Tarakan Barat dan Timur.
“Jadi nanti yang diberikan ibu hamil, ibu menyusui, kemudian balita anak sekolah dari SD SMP SMA,” ujarnya.
Adapun anggaran yang diajukan sebesar Rp 19 miliar diperuntukkan kepada anak sekolah sebanyak 5014 orang, balita 1156, ibu hamil 470, dan ibu menyusui 360. Untuk harga satuan MBG anak sekolah Rp 25 ribu, kemudian balita Rp 20 ribu, serta ibu hamil dan menyusui Rp 25 ribu.
“Sebenarnya kalau Makan Bergizi Gratis ini bukan Dinas Kesehatan tapi Badan Gizi Nasional. Nanti kami cuman membantu misalnya secara teknis kita lihat tempatnya sudah sesuai kah dapurnya peralatannya cocok atau endak bahan makanan segar atau Dinas Kesehatan itu,” paparnya.
Hanya saja, Devi menegaskan bahwa anggaran yang diajukan belum tentu disetujui oleh Pemerintah Pusat.
Sementara itu, Pj Wali Kota Tarakan, Bustan mengatakan, pelaksanaan program MBG belum bisa dimulai karena belum ada arahan resmi terkait mekanisme pelaksanaannya.
Kendati demikian, jika Juknis sudah ditetapkan oleh pusat, Pemkot Tarakan siap melaksanakan program tersebut.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam