TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan menargetkan pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati bakal rampung pada tahun 2025 akan datang.
Saat ini, pembangunan Kebun Raya masih terus berprogres yakni berkaitan dengan tata kelola kawasan.
“Pada tahun 2024 pengerjaan di Kebun Raya Bunda Hayati berupa tata kelola kawasan, dan mudah-mudahan joging track termasuk lapangan yang ukurannya dua kali lebih luas dari lapangan Agathis di genjot tahun ini,” ucap Bupati Bulungan, Syarwani, baru-baru ini.
Kemudian akan dibangun juga rumah adat tiga etnis yang ada di Bulungan. Pengerjaan Kebun Raya Bunda Hayati sendiri ditargetkan selesai pada tahun 2025 mendatang.
“Insyallah di tahun 2025 sudah bisa membuka secara lebih luas dan fungsional. Tapi, yang penting ialah tata kelolanya,” pesan Syarwani.
Dia menambahkan, pengolahan Kebun Raya Bunda Hayati tidak lagi dilakukan secara manual dan dengan cara sederhana. Tapi, tentunya harus dikelola oleh orang-orang yang profesional.
“Karena banyak kepentingan yang hadir di sini, tapi juga mesti ada komitmen bersama bahwa kawasan ini tetap hijau, dan terjaga sebagai jantung ataupun paru-paru udaranya bagi kota Tanjung Selor,” ucapnya.
Pada tahun 2024, Pemkab Bulungan kembali mengucurkan anggaran segar untuk pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati, jumlahnya mencapai Rp 30 miliar.
“Tahun ini kita alokasikan lebih kurang dari Rp 30 miliar di kawasan ini. Dikerjakan oleh Dinas PU dari sisi infrastruktur termasuk oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” jelas Syarwani.
Pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati lanjutnya, dikerjakan bersama dengan tim kerja bersama. Disamping itu juga, ke depan akan dibentuk UPT khusus dalam mengelola Kebun Raya.
Jadi nanti diterapkan retribusi masuk bagi setiap pengunjung. Itu bukan kehendak pemerintah, tapi memang perintah aturan bahwa setiap aset dan fasilitas milik pemerintah itu dikenakan pajak dan retribusi atas pemanfaatan aset tersebut.(*)
Pewarta: Martinus
Editor: Yusva Alam