spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tahun 2024, Target Penerimaan Bea Cukai Tarakan Rp 17,8 M

TARAKAN – Bea Cukai Tarakan menargetkan penerimaan sebesar Rp 17, 8 Miliar pada tahun 2024. Namun hingga 31 April 2024, penerimaan bea dan cukai baru mencapai Rp 5.719.752.000.

Kepala Seksi Perbendaharaan Bea Cukai Tarakan, Bambang Wahyudi menerangkan, penerimaan yang dimaksud berasal dari realisasi yang terdiri dari bea masuk, bea keluar, dan cukai termasuk sanksi, denda administrasi, serta pungutan lainnya dengan memperhitungkan restitusi.

Lebih jauh dijelaskannya, restitusi adalah pengembalian atas kelebihan pembayaran bea masuk, bea keluar, dan cukai, serta sanksi administrasi berupa denda atau bunga dalam rangka kepabeanan dan cukai.

Bambang lanjut merinci, penerimaan berupa bea masuk di Tarakan mencapai Rp 5.504.013.000. Selanjutnya penerimaan bea keluar sebesar Rp 120.599.000 dan cukai Rp 40. 140.000. Kemudian penerimaan dengan denda administrasi + bunga + pabean lainnya sebesar Rp 55.000.000.

“Target di 2024 totalnya Rp 17.859.575.000. Hingga April 2024, baru terealisasi 32,03 persen,” ungkapnya Kamis (30/5/2024).

Dia tak menampik menemui sejumlah kendala dalam merealisasikan target penerimaan. Salah satunya penerimaan bea keluar di Tarakan yang sampai saat ini hanya bersumber pada ekspor kayu olahan dari PT Idec Abadi Wood Industries.

“Kemudian mayoritas kegiatan impor ada KPPBC TMP B Tarakan menggunakan fasilitas,” katanya.

Untuk itu, sejumlah langkah dilakukan pihaknya guna memaksimalkan penerimaan, seperti pembentukan Tim Percepatan Peningkatan UMKM berorientasi ekspor dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di KPPBC TMP B Tarakan.

Selanjutnya melakukan sinergi dan koordinasi dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan UMKM yang berorientasi dengan ekspor.

“Melakukan asistensi kepada CV Cahaya Mandiri dan CV Mekar Jaya Barkah yang berorientasi sehingga mampu melakukan ekspor perdana,” pungkasnya.

Pewarta: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER