TANJUNG REDEB – Awal tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami lonjakan. Hal itu membuat kabupaten paling utara Kaltim ini menjadi zona merah.
Menanggapi persoalan itu, Ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong mengungkapkan, masyarakat harus lebih menjaga kesehatan. Jangan sampai, angka kasus DBD semakin melonjak.
“Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus gerak cepat mengatasi permasalahan ini, karena mengenai kesehatan masyarakat,” tuturnya, Rabu (7/2/2024).
Menurutnya, masyarakat harus memperhatikan penampungan air yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Sebab, dapat menjadi wadah jentik nyamuk.
“Mungkin Dinkes bisa saja memberikan abate ke masyarakat, karena fungsinya itu ditaburkan ke penampungan air untuk memberantas jentik nyamuk,” katanya.
Politikus Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menilai, seluruh pihak terkait sudah harus mulai melakukan foging. “Terlebih di kawasan rumah pasien yang terjangkit malaria,” imbuhnya.
Kendati demikian, Peri berharap masyarakat dapat menerapkan salah satu cara yang efektif dan efisien, yakni dengan melakukan upaya menguras, mengubur dan menutup (3M).
“Pada intinya jangan sampai ada media untuk nyamuk berkembang biak, kebersihan harus selalu dijaga dan penerapan pola hidup sehat juga perlu diperhatikan sebagai upaya pencegahan DBD,” tandasnya. (adv/and)