Free Porn
xbporn
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Soal Tapal Batas Antara Berau dan Kutim, Gamalis Sebut Sudah Sampaikan ke Kemendagri

TANJUNG REDEB – Permasalahan tapal batas antara Kabupaten Berau dengan Kutai Timur (Kutim) hingga saat ini belum menemui titik terang. Sehingga, persoalan tersebut terus diupayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau agar segera selesai.

Wakil Bupati Berau, Gamalis mengungkapkan, persoalan tapal batas itu masih menjadi perhatian serius. Bahkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Kutim di Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.

“Pertemuan tersebut memang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Mengenai hasil, kita masih sama-sama mempertahankan argumentasi. Jadi belum ada titik temu,” bebernya kepada sejumlah awak media.

Dirinya menjelaskan, masing-masing pihak, baik dari Kabupaten Berau dan Kutim masing-masing memiliki argumentasi.

Diterangkan Gamalis, pihak Kabupaten Berau maupun Kutim masing-masing memiliki argumentasi tersendiri. Satu pihak menggunakan data historis, sedangkan yang lainnya menggunakan undang-undang yang dijadikan sebagai bahan pembelaan.

“Alhasil dari sana diputuskan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan batas waktu untuk menyelesaikan permasalah tersebut,” katanya.

Dia menyebut, batas waktu yang diberikan sudah habis, sehingga permasalahan tersebut akan ditangani langsung oleh pihak Kemendagri.

“Kami juga sudah menghadap ke Kemendagri untuk menanyakan penanganan permasalahan tapal batas tersebut. Saran yang kami terima adalah agar persoalan tapal batas ini tidak ditangani antar pemerintah saja, melainkan juga melalui jalur politis,” jelasnya.

Ditanya terkait jalur politis, kata Gamalis, hal itu karena Bupati Berau dengan Bupati Kutim bersama-sama berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Gamalis berharap, dengan adanya Pj Gubernur Provinsi Kaltim yang baru ini bisa memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalah tapal batas antar Kabupaten Berau dan Kutim. Namun kenyataannya, hingga saat ini apa yang menjadi harapan masih belum terjadi.

“Tentunya permasalahan ini sangat penting untuk segera diselesaikan. Kita akan terus berupaya melakukan segala cara agar permasalahan ini tidak berlarut-larut,” tandasnya. (adv/and)

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER