spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Soal Pembunuhan Frederikus Petrus, Polisi Masih Dalami Dugaan Pelaku Lain

TANJUNG REDEB – Kasus pembunuhan Frederikus Petrus (28) saat menghadiri pesta pernikahan pada 29 Agustus 2023, terus dikembangkan penyidik Satreskrim Polres Berau. Saat ini kepolisian baru menetapkan satu orang tersangka, yakni CAD (23).

Kasatreskrim Polres Berau, AKP Ardian Rahayu menuturkan, laporan pihak keluarga korban yang menduga adanya kejanggalan dalam insiden berdarah tersebut, terutama keterlibatan orang lain membantu menghabisi nyawa Frederikus Petrus, masih terus didalami pihaknya.

“Penyelidikan berlanjut,” ucapnya saat dihubungi melalui pesan singkat Whatsapps Messenger, Rabu (27/9/2023).

Saat ini, pihaknya sudah menetapkan satu tersangka dalam tragedi pembunuhan tersebut. Penetapan itu berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), barang bukti senjata tajam (Sajam), dan keterangan saksi.

“Baru satu (tersangka) ditetapkan. Berdasarkan keterangan saksi, pelakunya tunggal,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Keluarga Frederikus Petrus (28), belum puas dengan penetapan satu tersangka dalam kasus pembunuhan di Kampung Sukan Tengah pada 29 Agustus 2023 lalu. Mereka menduga ada kejanggalan dan meyakini pembunuhan dilakukan lebih dari satu orang.

Hal itu diutarakan Kerabat Korban, Agustinus Robi didampingi kuasa hukumnya.Saat itu, lanjut Agustinus, digelar acara pernikahan di daerah tersebut. Korban sebagai tamu pada acara itu tiba-tiba dipukul di bagian belakang tubuhnya, dan pelaku langsung melarikan dan dikejar-kejar oleh rekan-rekan korban.

“Jadi, kejadian tidak bermula dari pesta miras ataupun perkelahian. Hanya keributan karena pengejaran pelaku pemukulan,” ungkapnya.

Korban yang terbangun usai menerima pukulan mencurigai pelaku bersembunyi di dalam rumah pemilik acara. Korban pun menerobos masuk ke dalam rumah untuk mencari pelaku. Nahas, tak berselang lama, korban justru ditemukan tak bernyawa akibat ditikam menggunakan badik.

Sehingga, keluarga menganggap ada kejanggalan dalam pembunuhan Frederikus Petrus. Menurutnya, pembunuhan ini direncanakan dan melibatkan lebih dari satu orang. Dugaan itu, setelah keluarga mendengarkan keterangan saksi mata saat kejadian berdarah malam itu.

“Korban masuk rumah diikuti saksi sampai dekat dapur. Pelaku keluar dari kamar dan langsung menyerang korban,” jelasnya.

Saat itu, saksi mencoba melerai perkelahian namun tidak bisa. Hanya bisa berteriak minta tolong. Tapi, pelaku terus menyerang dan posisi korban hanya menghindar. Hingga mendekati pintu depan dan posisi saksi berada di belakang pelaku, saksi merasakan semburan darah mengenai wajahnya dan melihat korban terkapar.

Karena panik, saksi hendak keluar lewat pintu depan tetapi berdiri dua orang laki-laki menghalangi jalan keluar. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang didorong dan terseret ke belakang mengenai kaki dari saksi.

“Saat saksi menoleh, laki-laki itu berdiri sambil mengepalkan tangannya dan berteriak “kau lagi”. Tapi tidak tahu, apakah ancaman itu dilayangkan ke saksi atau dua pria di depan pintu. Setelah itu saksi langsung lari keluar rumah meminta pertolongan,” jelasnya.

“Untuk kejelasan bahwa kemungkinan ada keterlibatan pihak lain dalam kasus pembunuhan itu menjadi tugas dari pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan investigasi lebih lanjut,” tambahnya.

Maka dari itu, pihak korban bersama kuasa hukumnya datang kembali ke Polres Berau membawa saksi kunci dan mengirim surat permohonan agar pengungkapan kasus ini bisa dilakukan dengan transparan dan akuntabel pada Sabtu (17/9/2023).

“Kami akan membantu terkait pengungkapan kasus ini. Yang penting dibuka secara jelas dan bisa memberikan rasa keadilan bagi keluarga kami,” tandasnya. (and)

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER