TANJUNG SELOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan Bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Tarakan, melakukan pengecekan terhadap sejumlah takjil yang dijual oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bulungan, Selasa (26/2/2024) kemarin.
Sekretaris Dinkes Bulungan, dr Ida Bagus Sidharahardja kepada wartawan menyampaikan, dua kegiatan sekaligus dilaksanakan pada hari yang sama. Pada pagi harinya, tim menyasar pada toko dan Pasar Induk untuk mengecek jenis produk yang dijual.
Sedangkan di sore hari, menyasar beberapa pelaku usaha yang menjajakan takjil dengan menu buka puasa siap saji. Beberapa tempat yang didatangi oleh tim gabungan tersebut, seperti di Jalan Semangka, Pasar Ramadan Ahmad Yani, bale-bale Jalan sengkawit dan beberapa tempat lainnya.
Menu takjil yang diuji sampel beraneka ragam. Hasilnya kata dia terbilang aman untuk saat ini. “Alhamdulillah aman ya, sampai dengan saat ini,” kata dr Bagus kepada awak media.
Sidak kali ini melibatkan tim gabungan terdiri dari BPOM Tarakan, Dinkes Bulungan, Satpol PP, Polresta Bulungan, DPMPTSP dan DKUKMPP.
“Ada 30 jenis sampel takjil yang kita uji, dan hasilnya aman untuk sementara ini,” kata dia.
Jenis sampel yang diambil dengan ragam yang berbeda. Seperti es, kue, gorengan, makanan. “Dari sampel yang kita ambil terbilang aman. Tinggal masyarakat yang memilih harus bijak, cek dan ricek terlebih dahulu,” jelasnya.
Sebenarnya masyarakat sudah semakin cerdas dengan adanya kemudahan teknologi informasi. Sekarang terbukti sejumlah toko itu mesti berhati-hati menjual produk yang dipasarkan.
Ada beberapa klasifikasi jenis takjil dengan kandungan zat berbahaya, seperti dari warnanya yang berbeda, ini yang dilihat kandungannya seperti rodamin, porat, dan formalin.
“Dari jenis kandungan tersebut, sementara tidak ada ya. Bahaya langsung bagi masyarakat yang mengkonsumsinya bisa berdampak pada sakit perut, diare. Tapi, yang berbahaya adalah jangka panjangnya bisa menyebabkan kanker, penyakit kulit dan lain sebagainya,” kata dia.
Sementara hasil sidak pada beberapa toko retail di Bulungan termasuk di Pasar Induk Tanjung Selor, ditemukan beberapa produk makanan yang dijual tanpa adanya izin edar.
“Hasil sidak terhadap toko retail di Bulungan ditemukan produk yang dijual tanpa adanya izin edar. Tapi, tidak seberapa ya, dengan jenis roti-rotian,” jelasnya.
Biasanya barang tersebut didatangkan dari Malaysia. “Produk ini sudah beberapa kali ditemukan pada saat sidak, tapi kadang masih saja menjual. Tapi, jumlahnya tidak banyak,” kata dia.
Hanya ditemukan beberapa kotak. “Iya, kita berharap mudah-mudahan bukan karena informasi sidaknya yang bocor. Karena sudah kita upayakan jadi rahasia jangan sampai ketahuan oleh publik secara luas, sebelum kita turun ke lapangan,” Imbuhnya.
Sementara itu, Pengawas Farmasi Makanan Ahli Muda BPOM Tarakan, Nuramila menambahkan, dari hasil sidak takjil yang dilakukan ditemukan beberapa tempat yang memang banyak dijual.
“Ada 30 jenis sampel yang diambil sudah mewakili. Karena memang beragam yang kita uji, tidak hanya satu jenis. Pada dasarnya sih uji sampling yang kita lakukan aman aja,” jelas dia.
Uji sampling yang dilakukan juga dilihat dari jenis dan warna makanan yang disajikan. Kalau ada yang mencurigakan langsung diambil sampling untuk dicek dan hasilnya Alhamdulillah aman. (tin)
Editor: Yusva Alam