TANJUNG SELOR – Operasi Keselamatan Kayan 2025, oleh Polda Kaltara telah berlangsung sepekan lalu. Pada hari ketujuh,operasi tersebut dilangsungkan analisa dan evaluasi (anev).
Kepada wartawan, Kepala Anevopsda Operasi Keselamatan Kayan 2025, Ipda Fitri Arina mengatakan sebelum dilaksanakannya operasi, terdapat 7 pelanggaran lalu lintas yang ditindak dengan tilang elektronik. Kemudian, ada 37 pelanggaran yang ditindak dengan tilang manual.
“Sehingga total mencapai 44 tilang,” katanya.
Tetapi, pekan pertama pelaksanaan operasi terjadi penurunan pelanggaran dengan tilang elektronik mencapai 5. Jumlah ini menurun 28 persen sementara tilang manual meningkat menjadi 124 atau naik mencapai 70 persen.
Dia menambahkan, jumlah teguran pelanggaran lalu lintas satu pekan sebelum pelaksanaan operasi sebanyak 89 teguran, Satu minggu pelaksanaan operasi, jumlah teguran meningkat menjadi 132 teguran, mengalami kenaikan sebesar 32 persen.
Kalau jumlah kecelakaan lalu lintas sebelum pelaksanaan operasi, ada 6 kejadian. “Satu kejadian menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil sebesar Rp 12 juta,”tukasnya.
Selama satu minggu pelaksanaan operasi, terjadi penurunan jumlah kecelakaan menjadi 4 kejadian (turun 33 persen), tanpa korban jiwa dan kerugian material sebesar Rp 6 juta.
Pelanggaran yang paling dominan berasal dari pengendara kategori roda dua. Seperti, tidak mengenakan helm, melawan arus lalu lintas dan menggunakan ponsel saat mengemudi.
Dan dari segi kecelakaan, jenis kecelakaan tabrakan depan belakang menjadi yang paling umum, terutama terjadi pada rentang waktu antar pukul 12.00 Wita hingga 15.00 Wita.
“Jumlah teguran juga meningkat. Karena kurangnya kesadaran masyarakat saat berkendara,” tutupnya. (tin/and)
Reporter: Martinus
Editor: Andhika
