TANJUNG SELOR – Pengembangan sektor pertanian di Bulungan, belum sepenuhnya merata dirasakan oleh para petani.
Termasuk dirasakan oleh para petani di Satuan Pemukiman (SP) 6 B Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan.
Pasalnya, sektor pertanian di wilayah tersebut sempat lumpuh. Lantaran tidak adanya pembangunan irigasi yang berfungsi sebagai aliran air ke tanaman milik petani setempat.
Hal itu diungkapkan oleh, Ketua RW 006 SP 6 B, Suminto. Ia menyampaikan pembangunan tanggul di area lahan pertanian sangat dibutuhkan oleh petani. Karena dengan begitu, aliran air akan semakin merata teraliri ke tiap tanaman milik petani setempat.
Wilayah tersebut, kata dia kondisinya pasang dan surut. Sehingga, perlu dibangun tanggul irigasi untuk mencegah terjadinya luberan air.
“Karena dengan kondisi pasang surut, lahan pertanian milik warga tidak bisa tergarap dengan optimal,” ucap Suminto, kepada wartawan, Senin (22/7/2024).
Dikatakan, satu bulan kegiatan bercocok tanam tidak sampai seminggu, sehingga, pengembangan tanaman hortikultura tidak maksimal. Namun, berkat bantuan excavator dari Cheito Karno (Ashe). Kini lahan pertanian kembali menggeliat.
“Sekarang ini penyerapan lahan pertanian kami menjadi lebih maksimal, berkat bantuan excavator dari pak Ashe,” ucapnya mengapresiasi.
Sebelumnya, kata dia ada pembangunan tanggul blok dari pemerintah, tapi tidak begitu maksimal lantaran yang terjadi beberapa pintunya bocor.
Petani lainnya menambahkan biaya perawatan sangat mahal sebelum adanya pembangunan tanggul. Karena membutuhkan perawatan ekstra. Dengan adanya pembangunan tanggul produktivitas pertanian bisa lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.
“Iya mas, sebelum adanya tanggul ini banyak lahan pertanian kami yang gagal panen,” tukasnya.
Pasalnya, setiap air pasang lahan pertanian warga kerap terjadi luberan air. Dengan adanya pembangunan tanggul dan cetak sawah, petani lebih termotivasi untuk meningkatkan produktivitas.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam