spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sekolah Rakyat di Tarakan Gunakan LLK, Gedung Baru Masih Disiapkan

TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan terus bergerak mendukung pelaksanaan Program Sekolah Rakyat yang merupakan inisiatif dari pemerintah pusat.

Salah satu bentuk dukungan yang telah dipersiapkan adalah penyediaan fasilitas sementara untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut disiapkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lembaga Latihan Kerja (LLK) Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Tarakan, yang dilengkapi dengan ruangan serta asrama untuk mendukung proses pembelajaran secara optimal.

Program Sekolah Rakyat ini dirancang oleh pemerintah pusat sebagai solusi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem. Program ini direncanakan mulai berjalan pada tahun ini, dan pemerintah pusat akan mulai menerima siswa baru untuk tahun ajaran baru mendatang.

Wali Kota Tarakan, Khairul, mengungkapkan, bahwa UPT LLK Tarakan memang dipilih sebagai lokasi sementara untuk kegiatan belajar mengajar, sambil menunggu pembangunan gedung Sekolah Rakyat yang direncanakan berdiri secara permanen.

“Jadi menggunakan dulu LLK kita,” ujar Khairul saat ditemui pada Senin, (23/6/2025).

Sebagai bagian dari persiapan, Kementerian Sosial juga telah melakukan peninjauan ke lokasi yang akan dijadikan sekolah perintis. Peninjauan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi di lapangan, serta mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang perlu dilengkapi sebelum proses belajar mengajar dimulai. Sekolah perintis tersebut akan menjadi cikal bakal dari Sekolah Rakyat yang nantinya dibangun secara permanen.

Untuk tahun ajaran baru, Sekolah Rakyat di Tarakan akan membuka dua kelas untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), masing-masing dengan kuota 25 siswa, sehingga totalnya 50 siswa. Jumlah yang sama juga berlaku untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), yakni dua kelas dengan total 50 siswa. Jadi secara keseluruhan, Sekolah Rakyat akan menerima 100 siswa dari dua jenjang pendidikan tersebut.

Namun, seleksi penerimaan siswa akan dilakukan secara ketat dengan memperhatikan kriteria utama, yaitu latar belakang sosial ekonomi keluarga. Hanya anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang akan diterima, agar program ini benar-benar tepat sasaran.

Khairul menegaskan, basis data calon siswa yang memenuhi kriteria tersebut sudah dimiliki oleh Kementerian Sosial, sehingga pemerintah kota hanya bertugas menyiapkan fasilitas pendukung dan tenaga pengajarnya.

Selain fasilitas dan seleksi siswa, Pemerintah Kota Tarakan juga turut berperan dalam menyiapkan tenaga pendidik, yang akan ditugaskan mengajar di Sekolah Rakyat. Para guru tersebut nantinya akan dialihkan statusnya menjadi pegawai di bawah pemerintah pusat, seiring pengelolaan Sekolah Rakyat yang berada dalam kendali pemerintah pusat.

Tak hanya menyiapkan fasilitas sementara, Pemerintah Kota Tarakan juga telah menyiapkan lahan seluas 6 hektare di kawasan Pusat Pemerintahan, tepatnya di Kelurahan Juata Laut. Lahan tersebut diperuntukkan untuk pembangunan gedung Sekolah Rakyat yang permanen. Meski demikian, pelaksanaan pembangunan fisik sepenuhnya akan dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

Dengan segala upaya ini, Pemerintah Kota Tarakan menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya Pemerintah Pusat, dalam memberikan akses pendidikan yang layak dan merata bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, sekaligus memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam mewujudkan keadilan sosial melalui sektor pendidikan.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER