spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sampah Kerap Dipermasalahkan Warga, Ini Solusi dari DPRD Tarakan

TARAKAN – Sampah merupakan masalah yang sangat klasik di Kota Tarakan, kurang sadarnya masyarakat akan kebersihan ditambah kurangnya Tempat Pembuangan Sementara (TPS3R) menjadikannya kian pelik.

Menyadari hal tersebut, Komisi III DPRD Kota Tarakan memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kelurahan serta kecamatan membahas masalah sampah di Kota Tarakan. Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini digelar di ruang rapat Paripurna DPRD Kota Tarakan, belum lama ini.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tarakan, Muhammad Hanafia tak menampik jika permasalahan sampah tengah viral di media massa hingga ke media sosial. Dimana ada ketidakpuasan dari masyarakat Kota Tarakan terhadap penanganan sampah.

“Untuk itu, DPRD melalui Komisi III memanggil DLH untuk mempertanyakan bagaimana resapan anggaran dan program penanganan sampah. Apa berjalan atau tidak sesuai perencanaan tahun anggaran 2024?,” kata Hanafi.

Ketua Fraksi Gerindra ini menuturkan, hingga memasuki Bulan Mei, laporan resapan anggaran dari DLH berjalan dengan baik begitupun dengan program yang sudah direncakan. Akan tetapi, terjadinya penumpukan sampah beberapa waktu lalu yang memicu konflik karena bertepatan dengan hari raya Idulfitri.

“Namun fakta di lapangan itu karena adanya perayaan hari besar yang menyebabkan dampak sampah semesta. Sehingga mereka harus bekerja ekstra untuk menyelesaikan itu dan hari ini sampah sudah hampir normal,” tuturnya.

Untuk memunimalisir kejadian serupa dan mengatasi masalah sampah, Komisi III memberikan beberapa rekomendasi seperti penambahan TPS3R yang dinilai masih kurang, perlunya armada baru untuk mengangkut sampah dan jumlah tenaga kerja di TPS3R.

“Komisi III memberikan rekomendasi kepada DLH atau pemerintah kota Tarakan, agar TPS3R jika itu program pemerintah maka harus ditambah. Personelnya juga harus ditambah agar masalah sampah ini dapat diatasi,” imbuhnya.

“Bukan hanya itu, mobil pengangkut sampah sudah uzur. Harusnya ada pengadaan baru. Jika tidak bisa 3 ya diusulkan satu dulu. Kami siap mengawal anggaran, jika perlu dianggarkan pada perubahan dan anggaran murni 2025,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, DPRD kecewa dengan penanganan sampah di Kota Tarakan yang dinilai belum maksimal. Salah satu penyebabnya, karena minimnya TPS3R. Menurutnya, banyak bukti yang menunjukkan persoalan sampah di Tarakan belum maksimal. Salah satunya di Gunung Selatan, dimana masyarakat masih membuang sampah di lokasi tersebut. Menurutnya, hal itu terjadi karena minimnya TPS3R di Tarakan.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER